Kamis 20 Dec 2018 01:50 WIB

Faldo: Isu Kotak Suara Lebih Penting Dibanding La Nyalla

Faldo menilai polisi bisa memulai penyelidikan atas pengakuan La Nyalla tersebut.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas KPU menguji kekuatan kotak suara yang terbuat dari kardus pada sosialisasi logistik pemilu KPU Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Rabu (19/12/2018).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas KPU menguji kekuatan kotak suara yang terbuat dari kardus pada sosialisasi logistik pemilu KPU Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Rabu (19/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Faldo Maldini membantah isu kotak suara digunakan untuk mengalihkan isu La Nyalla. Mantan ketum PSSI itu sebelumnya mengaku sebagai dalang di balik Obor Rakyat dan menyebarkan isu PKI pada Pilpres 2014 lalu.

"Siapa yang bilang isu kotak suara untuk mengalihkan isu La Nyalla. Beliau kan akui Obor Rakyat itu inisiatif sendiri. Ya sudah, tidak ada kaitannya dengan Mas Prabowo. Biarkan saja Beliau bicara begitu," kata Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) ini saat dihubungi, Rabu (19/12).

Dia mengatakan, pihak Prabowo-Sandi membahas tentang kotak suara sebab hal itu jauh lebih penting dari pernyataan La Nyalla.

Baca juga, TKN Belum Tentukan Sikap Atas Pengakuan La Nyalla.

Faldo mengaku, tim Prabowo kerap ditanya publik perihal keamanan kotak suara yang terbuat dari karton. "Bahkan, ada yang ancam tidak mau ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) kalau tidak clear. Warga curiga pada penyelenggaraan hari ini, itu fakta," kata dia.

Adapun soal pengakuan La Nyala atas fitnah yang pernah dilakukannya, ini bisa bahan buat polisi untuk melakukan penyelidikan. Penyebaran berita itu sudah masuk dalam pencemaran nama baik.

"Bila sudah ada pengakuan begitu, harusnya polisi periksa itu Pak La Nyalla. Sudah mengaku di media sebagai penyebar fitnah pada kepala negara. Saya heran sekali kenapa petahana tidak perkarakan itu. Padahal, itu sudah pencemaran nama baik. Tapi, saya maklumi saja semua yang sedang terjadi. Kita fokus saja ke depan," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement