REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jawa Timur (Jatim) Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan para saksi, di sekitar lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng tengah dilangsungkan pembangunan tiga lantai basement. Kesalahan teknis pada proyek tersebutlah yang diduganya kuat menjadi penyebab amblesnya jalan tersebut.
Luki juga mengungkapkan, selain tiga lantai basement, di sana juga rencananya akan di bangun gedung bertingkat sebanyak 26 lantai, yang dikerjakan PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE). Gedung 26 lantai tersebut rencananya digunakan untuk fasilitas RS Siloam, dan pusat perbelanjaan atau mal.
"Amblesnya Jalan Raya Gubeng ini dugaan kuat kami ada kesalahan teknis dari pembangunan yang dilakukan oleh Rumah Sakit S yang membangun tiga lantai basement. Kami dapat laporan juga di situ akan membangun mall dan fasilitas rumah sakit dengan tambahan 26 lantai," ujar Luki di lokasi kejadian, Kamis (20/12).
Luki mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami beberapa Undang-Undang terkait masalah bangunan dan konstruksi yang bisa berkaitan dengan pelanggaran penyebab amblesnya jalan tersebut. Namun, kata dia, yang tidak kalah pentingnya saat ini adalah melakukan perbaikan fungsi jalan dan trotoar yang ambles tersebut.
"Yang penting ini kita akan menyelematakan dua gedung, yaitu BNI dan Elizabet. Dann yang paling penting, mengembalikan fungsi jalan raya dan trotoar. Ini dalam waktu singkat akan dilakukan," kata Luki.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jalan Raya Gubeng, Surabaya, tepatnya di sekitar gedung RS Siloam ambles sedalam kurang lebih 10 meter pada Selasa (19/12) malam. Amblesnya jalan tersesut menyisakan lubang yang menganga dengan panjang kurang lebih 30 meter, dan lebar kurang lebih 15 meter.