Kamis 20 Dec 2018 19:28 WIB

Isyarat Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Jalan Gubeng Ambles

Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles pada Selasa (18/12) malam.

Foto aerial kondisi tanah ambles di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018). Jalan raya tersebut ambles sedalam sekitar 20 meter dengan lebar 30 meter pada Selasa (18/12/2018) malam diduga karena proyek pembangunan gedung di sekitar lokasi.
Foto: Antara
Foto aerial kondisi tanah ambles di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/12/2018). Jalan raya tersebut ambles sedalam sekitar 20 meter dengan lebar 30 meter pada Selasa (18/12/2018) malam diduga karena proyek pembangunan gedung di sekitar lokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dadang Kurnia, Antara

"Ini harus ada yang tanggung jawab," kata Menteri Basuki saat jumpa pers di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (19/12).

Komentar itu keluar dari mulut Basuki menyusul amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, tepatnya di sekitar gedung RS Siloam pada Selasa (19/12) malam. Jalan ambles sedalam kurang lebih 10 meter dan menyisakan lubang yang menganga dengan panjang kurang lebih 30 meter dan lebar sekitar 15 meter.

Menurut Basuki, Kementerian PUPR tengah menunggu rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi (KKK). KKK, yang memiliki tugas seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), telah diterjunkan di lokasi jalan yang ambles di Surabaya.

Untuk saat ini pihaknya masih memprioritaskan perbaikan kembali fungsi Jalan Raya Gubeng yang ambles tersebut. "Kami utamakan memfungsikan jalan dulu kalau tentang penyebabnya dan siapa yang tanggung jawab pasti itu jalan terus," kata dia.

Wakapolda Jawa Timur Brigadir Jenderal Polisi Toni Harmanto ditunjuk sebagai ketua tim yang akan fokus melakukan penyelidikan peristiwa amblesnya Jalan Raya Gubeng. Toni mengaku, sejauh ini pihaknya sudah melakukan langkah-langkah penyelidikan, dengan melibatkan saksi ahli, teknisi, dan fakta-fakta di lapangan terkait peristiwa yang terjadi pada Selasa (18/12) malam tersebut.

"Dan sudah terlihat ada dugaan kesalahan teknis proyek (perluasa Rumah Sakit Siloam) dalam peristiwa ini dan kita sedang memperdalam," ujar Toni saat meninjau lokasi kejadian pada Kamis (20/12).

Toni menegaskan, sampai saat ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan, yang menurutnya, penyelidikan dilakukan dengan intensif dalam mengumpulkan barang bukti. Terkait penetapan tersangka, Toni mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti.

"Kita masih penyelidikan tentu dengan penyelidikan yang intensif dengan mengumpulkan bukti. Saat ini masih kita kumpulkan bukti," kata Toni.

Toni menambahkan, pihaknya juga tengah mendalami beberapa konstruksi hukum yang nantinya dirasa cocok untuk menjerat para penanggung jawab terjadinya peristiwa tersebut. "Ya termasuk juga korporasi. Ini (tersangka) akan kita umumkan setelah proses penanganannya lebih dalam," ujar Toni.

Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa 34 orang saksi terkait amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya. Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP yang dilakukan tim dari Polda Jatim, Labfor, maupun Mabes Polri, dugaan kuat amblesnya jalan tersebut adalah karena adanya kesalahan teknis pada proyek prluasan RS Siloam.

"Hasil gelar semalam, dan hasil olah TKP yang dilakukan oleh tim, kami sudah memutuskan terkait amblesnya Jalan Raya Gubeng ini dugaan kuat kami ada kesalahan teknis yaitu akibat dari pembangunan yang dilakukan oleh Rumah Sakit S, yang mana membangun tiga lantai basement," kata Luki di lokasi kejadian, Kamis (20/12).

Luki mengungkapkan, 34 saksi yang diperiksa itu terdiri dari berbagai profesi, termasuk karyawan PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE), dan rumah sakit. Diakuinya, dari hasil pemeriksaan, beberapa keterangan-keterangan mengarah pada kesalahan teknis pada proyek prluasan RS Siloam, sebagai penyebab amblesnya jalan.

"Makanya itu kami berani katakan ada dugaan kuat ada kesalahan teknis yang mengakibatkan amblesnya tanah karena ada pengerjaan basement ke bawah," ujar Luki.

Luki mengatakan, saat ini pihaknya masih mendalami beberapa Undang-Undang terkait masalah bangunan dan konstruksi yang bisa berkaitan dengan pelanggaran penyebab amblesnya jalan tersebut. Namun, kata dia, yang tidak kalah pentingnya saat ini adalah melakukan perbaikan fungsi jalan dan trotoar yang ambles tersebut.

"Yang penting ini kita akan menyelematakan dua gedung, yaitu BNI dan Elizabet. Dann yang paling penting, mengembalikan fungsi jalan raya dan trotoar. Ini dalam waktu singkat akan dilakukan," kata Luki.

Dari hasil pemeriksaan para saksi, di sekitar lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng tengah dilangsungkan pembangunan tiga lantai basement. Kesalahan teknis pada proyek tersebutlah yang diduganya kuat menjadi penyebab amblesnya jalan tersebut.

Luki juga mengungkapkan, selain tiga lantai basement, di sana juga rencananya akan di bangun gedung bertingkat sebanyak 26 lantai, yang dikerjakan PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE). Gedung 26 lantai tersebut rencananya digunakan untuk fasilitas RS Siloam, dan pusat perbelanjaan atau mal.

"Amblesnya Jalan Raya Gubeng ini dugaan kuat kami ada kesalahan teknis dari pembangunan yang dilakukan oleh Rumah Sakit S yang membangun tiga lantai basement. Kami dapat laporan juga di situ akan membangun mal dan fasilitas rumah sakit dengan tambahan 26 lantai," ujar Luki.

RS Siloam telah memberikan tanggapan melalui siaran tertulis, terkait amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya yang disebut-sebut terkait proyek perluasan rumah sakit tersebut. General Affair Manager RS Siloam Surabaya Budijanto Surjowinoto menjelaskan, memang di lokasi tersebut tengah dilangsungkan pembangunan sarana ritel dan sarana kesehatan oleh pemilik proyek.

Pemilik proyek, kata Budijanto, telah menyerahkan pelaksanaan proyek sepenuhnya kepada kontraktor, yaitu PT Nusantara Konstruksi Engineering (NKE). "Dalam hal tersebut, Rumah Sakit Siloam Surabaya nantinya hanya sebagai pengguna atau penyewa pada saat bangunan sudah selesai," ujar Budijanto melalui siaran tertulisnya, Rabu (19/12).

Baca juga:

Mulai diuruk

Petugas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya pada Kamis pukul 15.00 WIB mulai menguruk bagian Jalan Raya Gubeng yang ambles. Beberapa truk bermuatan pasir dan tiang besi yang akan digunakan untuk menyangga pondasi yang ambruk akibat tanah ambles sudah tiba di area jalan yang ambles.

Ekskavator dan backhoe dikerahkan untuk memindahkan pasir dari truk ke lubang amblesan tanah di Jalan Raya Gubeng. Aparat kepolisian, ahli pertanahan dan petugas pemerintah lain mengawasi kegiatan pengurukan amblesan tanah.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga memantau pengurukan bagian jalan yang ambles. Risma juga memerintahkan aparatnya memperbaiki sarana prasarana yang rusak di sekitar bagian jalan yang ambles, termasuk kabel listrik dan saluran air.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Polisi Rudi Setiawan mengatakan, target pertama pemulihan jalan adalah meminimalkan bahaya bagi bangunan yang berada di sekitar bagian jalan yang ambles  Selanjutnya, mengupayakan bagian jalan yang rusak bisa difungsikan kembali.

"Kedua, targetnya adalah tempat-tempat yang kemarin kita evakuasi, dapat segera kita fungsikan. Kita buat yang paling cepat. Tadi sudah komunikasi sama Ibu (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), sama Wawali, sama tim juga, pokoknya lebih cepat dari target sebelumnya," kata Rudi.

[Video] Situasi Jalan Raya Gubeng Ambles

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement