Jumat 21 Dec 2018 11:00 WIB

Soudagar Dipaksa Buka Hijab Saat Hendak Ujian, Ia Bertahan

Saudagar lebih memilih keimanannya daripada harus buka jilbab.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,  GOA -- Seorang perempuan Muslim yang menolak membuka hijabnya dilarang mengikuti National Eligibility Test (NET). Tes ini merupakan sebuah ujian di universitas untuk mendapatkan beasiswa bagi peneliti junior di India

Safina Khan Soudagar datang ke tempat ujian di Panaji pada 18 Desember lalu. Pengawas ujian tersebut meminta perempuan 24 tahun itu untuk melepas hijabnya. Setelah ia menolak, pengawas ujian tidak mengizinkannya masuk ke ruang ujian.

"Petugas pengawas melihat dokumen saya, ia melihat ke arah saya dan meminta saya melepas penutup kepala saya, mengatakan saya tidak akan diizinkan masuk ke ruang ujian dengan itu," katanya, seperti dilansir dari The News, Jumat (21/12).

Baca juga, Komentar Islamofobia, Mantan Menlu Inggris Dihujani Kritik.

Soudagar mengatakan, kepada petugas ia tidak bisa melepaskan hijabnya. Ia mulai berdepat dengan petugas itu dan berkonsultasi dengan petugas senior yang berada di dekatnya. Lalu, petugas itu memberitahu, ia tidak akan diizinkan untuk memasuki ruang ujian dengan penutup kepala.

"Pertanyannya adalah apakah saya ingin mengambil ujian atau tidak, jadi saya memilih keimanan saya di atas kerugian (akademis)," tambahnya.

Petugas yang melarang perempuan itu masuk ke ruang ujian mengatakan, ia sudah diberitahu hijab dan beberapa aksesori dilarang masuk dengan alasan keamanan.

Soudagar mengatakan, ia masuk ke ruang ujian pada pukul 13.00 waktu setempat pada Selasa dan berdiri ketika antrean proses pemeriksaan kartu identitas kandidat dimulai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement