REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung membuka dapur umum bagi para pengungsi korban tsunami dan gelombang tinggi yang menerjang kawasan pantai di Lampung dan Banten pada Sabtu (22/12) malam. "Kita siapkan dapur umum dan menyiapkan makanan bagi para pengungsi yang ada di kantor Gubernur Lampung," kata Sekretaris Daerah Lampung Hamartoni Ahadis, di Bandarlampung, Ahad (23/12).
Menurutnya, para pengungsi akan mendapatkan suplai makanan gratis selama para pengungsi masih di tenda pengungsian. Sebanyak tujuh orang warga meninggal dan 89 luka-luka akibat gelombang tinggi air laut di Lampung Selatan, yang terjadi Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB.
"Dampak terparah terjadi di empat kecamatan Lampung Selatan, yakni Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Katibung," kata Kepala BPBD Lampung Selatan, I Ketut Sukerta, saat dihubungi dari Bandarlampung, Ahad (23/12).
Pihaknya akan terus mencari kemungkinan korban lainnya di empat kecamatan tersebut. Ia menjelaskan,BPBD Lampung Selatan, sejak tadi malam hingga sekarang terus mencari dan mengevakusi korban."Fokus kita diempat kecamatan tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12) telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, dan jumlahnya kemungkinan masih bisa bertambah karena pendataan belum menjangkau seluruh daerah terdampak.
Menurut data sementara hingga Minggu pukul 04.30 WIB bencana itu selain menyebabkan 20 orang meninggal dunia juga menyebabkan 165 orang terluka, dua orang hilang dan puluhan bangunan rusak menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwonugroho dalam siaran persnya di Jakarta.
Korban tersebar di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang. Di Kabupaten Pandeglang, tsunami berdampak ke Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur, menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.
Tsunami juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, empat orang terluka dan dua orang
hilang di Kabupaten Serang. Di daerah itu, tsunami menerjang kawasan permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
Sementara di Kabupaten Lampung Selatan, bencana menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka. "Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami," ujar Sutopo.