REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan data korban bencana tsunami Selat Sunda menjadi 240 orang. Korban di Banten sebanyak 179 dan di Lampung sebanyak 61 orang.
"Ini data sampai pukul 07.00 WIB, proses evakuasi masih terus dilakukan," kata Dedi saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (24/12).
Dedi melanjutkan, kerugian materil di Banten meliputi 446 rumah, 9 hotel, 60 warung, 73 kendaraan bermotor, dan 350 perahu. Sedangkan di di Lampung Selatan kerusakan meliputi 371 rumah, 2 hotel, 1 masjid, 25 warung, 172 kendaraan bermotor, dan 207 perahu.
Sedangkan untuk korban yang hilang lanjut Dedi, sebanyak 408 yang masih belum diketahui keberadaannya. Dan yang menderita luka-luka sebanyak 736.
"Jumlah korban sebanyak 1.384 orang, terdiri dari 240 meninggal dunia, 736 luka, dan 408 hilang," jelasnya.
Bencana tsunami terjadi pada pukul 21.30 WIB pada Sabtu malam. Gelombang air naik, menggulung dan meluluhlantakkan seluruh bangunan yang ada di dekatnya.
Hingga kini masyarakat pesisir pendeglang masih mengungsi. Bantuan pun terus berdatangan bahkan Polri juga menambahkan pasukan untuk membantu proses pencarian korban di balik reruntuhan pascaterjangan tsunami.