Kamis 27 Dec 2018 07:50 WIB

Jurnalis Bakar Diri, Demonstran Bentrok dengan Aparat Tunis

Polisi melepaskan gas air mata ke remaja yang menggelar demonstrasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penembakan politisi oposisi, Muhammad Brahimi, di Tunis, Tunisia, Kamis (25/7).
Foto: EPA/Mohamed Messara
Demonstran menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah bertanggung jawab atas penembakan politisi oposisi, Muhammad Brahimi, di Tunis, Tunisia, Kamis (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan menyebar di kota-kota Tunisa pada Rabu (27/12) malam.

Bentrokan terjadi setelah kemarahan warga atas kematian seorang wartawan Abderrazk Zorgui (32 tahun) pada Senin (24/12) di Zkota Kasserine yang membakar dirinya sendiri atas kondisi ekonomi.

Di Kota Kasserine barat, polisi menembakkan gas air mata ke remaja yang tengah melempari batu ke arah polisi. Juru bicara keamanan Nasional, Walid Hkima mengatakan, bentrokan juga terjadi di kota Jbeniana timur dan di kota Tebourba utara.

"Di Jbeniana seorang petugas polisi terluka, dan di Tebourba sedikitnya lima orang ditangkap," kata Hkima seperti dilansir Guardian, Kamis (27/12).

Baca juga, Warga Tunisia Protes Rencana Kunjungan Pangeran MBS.

Kementerian dalam negeri Tunisia mengatakan, satu orang telah ditangkap karena diduga terlibat dalam aksi protes yang memicu kemarahan dengan pengunjuk rasa lain.  Demonstran membakar ban dan memblokir jalan.

"Tiga belas orang ditangkap di Kasserine karena tindakan penghancuran selama kerusuhan," ujar Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Tunisia, Hichem Fourati.

Dalam sebuah video sebelum kematian jurnalis, Zorgui mengatakan: "Bagi rakyat Kasserine yang tidak memiliki sarana penghidupan, hari ini saya memulai revolusi," kata Zorgui.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement