REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Terkait dengan meningkatnya status Gunung Anak Krakatau (GAK) dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengimbau warga yang berdomisili dekat pantai menjauh sementara, untuk menghindari bencana. Menjauh dari pantai salah satu upaya meminimalisir adanya korban saat gelombang tsunami melanda.
“Dengan meningkatnya status Gunung Anak Krakatau jadi Siaga, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah mengimbau warga menjauh sementara, agar tidak terjadi korban lebih banyak lagi,” kata Kepala Bagian Humas dan Komunikasi Publik Biro Humas dan Protokol Pemprov Lampung Heriyansyah kepada Republika.co.id, di Bandar Lampung, Kamis (27/12).
Selain warga yang berdomisili di bibir pantai dalam pesisir Provinsi Lampung, ia mengatakan pengunjung tempat-tempat wisata pantai di Lampung juga menunda berliburnya, karena kondisi aktivitas vulkanis GAK masih berlangsung. “Jangan memaksakan diri ingin berwisata di pantai-pantai tapi berbahaya,” ujarnya.
Kepada warga yang masih berdiam diri di rumah-rumahnya yang berada di pesisir, untuk menga rumahnya, ia juga mengimbau untuk tetap waspada, karena sewaktu-waktu bencana akan melanda, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk mengungsi ke tempat yang tinggi.
Mengenai bantuan pangan dan sandang untuk korban dan pengungsi di Kalianda dan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Heriyansyah mengatakan bantuan terus mengalir tidak saja dari pemerintah setempat juga dari berbagai elemen masyarakat. Bantuan makanan dan minuman, termasuk pakaian dan peralatan bayi, menurut dia, tetap menjadi fokus utama Pemprov Lampung dan jajaran lainnya di pengungsian.
Menurut dia, gubernur Lampung berharap semua pihak fokus dalam tanggap darurat dengan selalu memerhatikan pelayanan publik kepada korban, dan juga pengungsi yang masih berada di pengungsian baik di Rajabasa maupun di Kalianda. Sedangkan pengungsi dari Pulau Sebesi yang ditempatkan di Kalianda juga mendapat penyaluran bantuan yang sama, termasuk yang masih tinggal di Pulau Sebesi.