Kamis 03 Jan 2019 21:40 WIB

Rehabilitasi Irigasi Tingkatkan IP Pertanian 0,5

Sejak 2015 telah terselesaikan 3,2 juta hektare jaringan irigasi tersier.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Foto diudara irigasi pertanian di areal pesawahan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Foto diudara irigasi pertanian di areal pesawahan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah merehabilitasi tiga juta hektare saluran irigasi primer dalam lima tahun terakhir. Saluran irigasi tersebut mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) pertanian 0,5.

"Ada yang naik 1," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Pending Dadih Permana, Kamis (3/1).

Ia menjelaskan, saluran irigasi primer merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jaringan primer menyalurkan air dari sumber utama seperti embung, bendungan maupun waduk yang kemudian disebar melalui jaringan sekunder.

"Yang boleh diambil sampai dengan tingkat usaha tani adalah yang tersier," kata dia.

Dalam kurun waktu 1,5 tahun sejak 2015 telah terselesaikan 3,2 juta hektare jaringan irigasi tersier. Paling banyak penyelesaian diakui Pending pada 2015.

Meski kewenangan jaringan irigasi berada di bawah kementerian berbeda, koordinasi tetap dilakukan dengan baik karena semua jaringan irigasi yang terkoneksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement