Jumat 04 Jan 2019 12:09 WIB

Pelajar Muhammadiyah Diminta tak Termakan Politik Praktis

Para pelajar Muhammadiyah harus bersiap diri menghadapi perubahan zaman.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
Siswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tingkat SMP se-Surabaya menggelar aksi Save Indonesia. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Siswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tingkat SMP se-Surabaya menggelar aksi Save Indonesia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hafizh Syafaaturahman, mengimbau pelajar Muhammadiyah hati-hati tercebur dalam politik paktis. Dia berharap pelajar Muhammad terutama pengurus IPM yang baru dilantik dapat menjaga khitahnya sebagai pelajar dengan spirit kemuhammadiyahan.

“Kita imbau teman-teman semuanya apalagi kita sekarang masuk pada tahun politik, bagaimana kita mengedukasi pelajar karena pelajar masuk pada pra-pemilih. Dan otomatis kita harus bentengi bersama IPM jangan sampai IPM terkhusus belajar termakan politik praktis. Kita jaga sesuai khitahnya,” kata Hafizh saat pelantikan pengurus pusat IPM di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Kamis (3/1) lalu.

Di lain sisi, Hafidz mengajak pelajar Muhammadiyah berkolaborasi dalam membangun IPM yang dapat bermanfaat bagi umat dan bangsa. Hafidz menilai pelajar harus memiliki ide dan gagasan yang inovatif agar bisa bersaing dalam perkembangan zaman dengan era revolusi industri 4.0.

“Pelajar sekarang harus inovatif, muncul gagasan baru, bisa menjadi karakteristik pelajar itu sendiri,” katanya.

Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan para pelajar Muhammadiyah untuk bersiap diri menghadapi perubahan zaman. Hal itu disampaikan Haedar saat memberi sambutan dalam pelantikan pengurus pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Kamis (3/1).

Menurut Haedar, tantangan pelajar Muhammadiyah ke depannya  akan semakin berat. Ia berharap pelajar-Muhammadiyah harus mampu bersaing ditengah riset-riset sejumlah negara untuk pengembangan revolusi industri 4.0 menuju industri 5.0 dan 6.0.

"Masalah dan tantangan di hadapan anda jauh lebih kompleks dan berat dari pada masa kami. Karena itu jadilah generasi terpelajar Muhammadiyah yang berkemajuan," kata Haedar.

Oleh karena itu, Haedar pun mendorong para pelajar Muhammadiyah untuk terus mentradisikan belajar dan membaca. Selain itu, dia juga mengingatkan agar pelajar Muhammadiyah juga memiliki karakter, berakhlak mulia. Haedar juga berharap para pelajar Muhammadiyah dapat berkontribusi memberikan manfaat untuk umat dan bangsa.

"Perubahan zaman apapun tak boleh meluluhkan karakter pelajar Muhammadiyah yang berakhlakul Karimah, jujur, terpercaya, rendah hati," katanya.

Sementara itu serah terima jabatan dari ketua umum IPM Periode 2016-2018, Valandani Prakoso kepada ketua umum IPM periode 2018-2020, Hafidz Syafaaturahman juga disaksikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement