REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan memgungkapkan muncikari TN dan ES yang ditetapkan tersangka dalam kasus prostitusi online yang melibatkan artis, memiliki jaringan yang cukup kuat. Maka dari itu, pelanggannya tidak hanya dari kota-kota di Indonesia, tapi juga hingga ke luar negeri.
"Dua orang ini (TN dan ES) sudah cukup kuat dan jaringannya cukup luas. Hasil pengembangan, mereka punya link kepada kelompok-kelompok pengguna, kalau dilihat ini konsumennya dari semua kota tergantung pesanannya, bahkan di luar negeri juga ada," kata Luki di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (7/1).
Luki mengungkapkan, TN dan ES sudah menjalankan kegiatannya sebagai muncikari artis dan model sejak 2017. Maka dari itu, saat ini jaringan kedua muncikari tersebut sudah cukup kuat dan luas.
(Baca: Mucikari TN dan ES Kendalikan 45 Artis dan Ratusan Model)
Luki juga mengungkapkan, selain TN dan ES masih ada muncikari lain yang masih diburu dan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO). "Ini ada beberapa yang masih dalam DPO. Mungkin mudah-mudahan kalau kita bisa ungkap bisa lebih luas lagi," ujar Luki.
Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap kasus prosititusi online yang melibatkan artis ibukota di Surabaya pada Sabtu (5/1). Dalam kasus tersebut, polisi mengamankan lima orang yang terdiri dari artis berinisial VA dan foto model berinisial AS, satu asisten, dan dua muncikari.
Artis VA tersebut diperkirakan mendapat bayaran Rp80 Juta dari pelayanan yang diberikan kepada pelanggannya. Sementara foto model berinisial AS disebut-sebut mendapatkan bayaran Rp25 juta untuk sekali kencan.