REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) batal memfasilitasi penyampaian visi misi oleh para calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kendati demikian, Koordinator Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzhar Simanjuntak mengungkapkan bahwa BPN tetap akan menggelar penyampaian visi-misi.
"Kami buat town hall meeting. Istilahnya Pak Prabowo nanti akan menyampaikan visi-misi indepth, secara mendalam di waktu tertentu," kata Dahnil di Media Center BPN Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (7/1).
Dahnil menjelaskan istilah town hal meeting diusulkan oleh calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Istilah town hall meeting, Dahnil melanjutkan, di Amerika diartikan sebagai pertemuan di kota dan menyampaikan gagasan.
"Ada rencana (digelar) tanggal 14 (Januari) tapi belum dipastikan," katanya.
Dalam penyampaian visi-misi tersebut nantinya juga akan turut mengundang sejumlah tokoh, relawan, dan ketua umum partain, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Untuk formatnya, Prabowo akan menyampaikan visi-misi kepada publik, disertai pidato dan dialog.
Sebelumnya KPU menyerahkan pelaksanaan sosialisasi visi-misi yang rencananya dilakukan pada 9 Januari 2019 kepada masing-masing tim kampanye. Baik Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf maupun Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dapat menentukan sendiri hendak berapa kali sosialisasi tersebut dilakukan dan ikut atau tidaknya capres-cawapres dalam sosialisasi tersebut.
"Terserah mereka (waktu pelaksanaannya). Mereka mau bikin satu kali, mereka mau bikin dua kali, kami serahkan sepenuhnya ke mereka," jelas Arief.