Selasa 08 Jan 2019 16:16 WIB

KPKP Bantah Memberikan Kucing Liar untuk Pakan Buaya Ragunan

KPKP justru dirawat bukan untuk memberikan makan hewan lain

Rep: Mabruroh/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas melakukan perawatan dan penitipan hewan kepada sejumlah kucing yang dititipkan pemiliknya di Pondok Pengayom Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, (26/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas melakukan perawatan dan penitipan hewan kepada sejumlah kucing yang dititipkan pemiliknya di Pondok Pengayom Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, (26/7). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas KPKP Darjamuni membantah memberikan makan buaya-buaya Ragunan dengan kucing-kucing liar hasil razia. Menurutnya kucing-kucing liar yang terjaring petugas justru dirawat bukan untuk memberikan makan hewan lain.

“Katanya itu nanti kita kasih ke Ragunan buat makan hewan, itu tidak benar. Tidak pernah kami berikan hewan apalagi dalam keadaan hidup,” kata Darjamuni di Puskeswan Jakarta Selatan, Selasa (8/1).

Baca Juga

Ia mengaku bahkan sempat diteror karena tuduhan hoaks tersebut. Bahkan ada yang menuduh sambungnya, jika tidak diberikan untuk pakan hewan buas maka kucing-kucing liar tersebut disuntik mati.

“Disuntik mati juga tidak. Kami sudah terhubung dengan animal welfare jangan sampai nanti tersebar hoaks-hoaks itu,” ungkapnya. 

Ia menjelaskan bahwa kucing-kucing liar yang diangkut akan di rawat dan dipelihara. Tidak sedikit juga ujarnya, kucing-kucing liar yang sudah terawat dan tumbuh sehat dan gemuk banyak pihak yang datang untuk mengadopsi.

Ia juga mengaku penangkapan ataupun razia tidak dilakukan secara brutal. Ia menerangkan, biasanya petugas melakukan pengangkutan kucing maupun anjing liar apabila ada laporan di masyarakat.

“Sebulan sekali, kalau ada laporan masyarakat, kadang pas razia cuma dapat satu, engga tentu, dapat paling banyak itu biasanya di daerah-daerah kumuh,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement