REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 menjadi hanya 5,2 persen dari sebelumnya 5,3 persen. Dengan revisi tersebut, artinya Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di level 5,2 persen pada 2018 dan 2019.
Proyeksi tersebut disampaikan Bank Dunia dalam laporan Prospek Ekonomi Global yang dirilis pada Selasa (8/1). Dalam laporan tersebut, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 3 persen pada 2018 menjadi hanya 2,9 persen pada 2019.
Angka itu bahkan telah direvisi ke bawah masing-masing 0,1 persen poin dari proyeksi Bank Dunia sebelumnya yang dirilis pada Juni 2018.
Secara lebih terperinci, Bank Dunia menjelaskan tekanan yang dihadapi Indonesia berasal dari arus modal asing yang keluar, pelemahan kurs, koreksi pasar modal, dan penurunan cadangan devisa. Sementara, dukungan pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari peningkatan investasi berkat pembangunan berbagai infrastruktur.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari Bank Dunia lebih rendah dibandingkan target pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah mencanangkan target pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2019 sebesar 5,3 persen.