REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror diturunkan untuk menyelidiki dugaan adanya bom di kediaman Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Komisioner KPK Laode M Syarif.
"Saat ini, Polda Metro Jaya sedang membentuk tim yang di-backup Densus 88 (Detasemen Khusus) agar secepat mungkin mengungkap peristiwa yang menimpa kediaman Pak Agus dan Pak Laode," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (9/1).
Benda diduga bom ditemukan di rumah Agus Raharjo di Perum Graha Indah Blok A9/15 RT 004/014 Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi. Benda diduga bom lainnya ditemukan di rumah Laode, Jalan Kalibata Selatan 42 C, Jakarta Selatan.
Dedi menyampaikan, polisi belum menyimpulkan jenis benda yang ditemukan di dua rumah tersebut. Dedi menyebut, dua kejadian itu terjadi dengan perbedaan waktu hanya beberapa jam. "Patut diduga bom molotov, tapi masih didalami. Handak tersebut ditemukan di halaman rumah. Saat ini, sedang olah TKP oleh tim Inafis dan labfor," kata Dedi Prasetyo.
Dedi mengatakan, kemampuan Densus 88 dalam mengatasi teror bom akan mempercepat olah tempat kejadian perkara. Sejumlah barang bukti pun sudah diamankan. "Beberapa barang bukti yang diketemukan berupa pecahan botol, bekas asap, dan api. Tidak ada korban," kata Dedi.