REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono menargetkan lintas rel terpadu (LRT) fase 1 koridor Kelapa Gading-Velodrome mulai beroperasi akhir Februari 2019. Menurut dia, pembangunan proyek LRT Jakarta sudah mencapai 97 persen.
"Kami masih menargetkan akhir Februari (2019), itu semua stasiun siap dioperasikan. Selain Stasiun Depo, yang lain sudah siap beroperasi," ujar Allan di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, Jumat (11/1) sore.
LRT Jakarta fase 1 ini sepanjang 5,8 kilometer. Selain Stasiun Depo, LRT tersebut akan melewati lima stasiun diantaranya Stasiun Mal Kelapa Gading, Stasiun Kelapa Gading Boulevard, Stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda, dan Stasiun LRT Velodrome.
Allan menjelaskan, sejumlah aspek masih terus dikerjakan terkait fasilitas di beberapa stasiun. Di antaranya, pemasangan lift dan beberapa properti lainnya serta perapian bangunan seperti pengecatan.
"Pembangunan stasiun LRT tinggal beberapa aspek penyempurnaan," kata dia.
Namun, Allan mengatakan, besaran tarif LRT Jakarta belum disepakati. Menurutnya, mengenai tarif akan diputuskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam waktu dekat ini.
Termasuk lanjut dia, integrasi tiket antarmoda transportasi antara LRT Jakarta, bus Transjakarta, dan Moda Raya Terpadu (MRT) juga belum ditentukan. "Soal apakah mulai bayar, tarifnya berapa, kami masih menunggu Pemprov DKI. Infonya akan segera diumumkan ya, berbarengan dengan MRT, ya kita tunggu," jelas Allan.