Rabu 16 Jan 2019 21:37 WIB

Sumsel Targetkan dalam Lima Tahun Angka Kemiskinan Turun

Tingginya angka kemiskinan di Sumatera Selatan sampai akhir 2018 sebesar 12,80 persen

Rep: Maspril Aries/ Red: Gita Amanda
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi (RPJMD) Sumsel 2018-2023, Rabu (16/1).
Foto: dok. Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi (RPJMD) Sumsel 2018-2023, Rabu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) mencanangkan penurunan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan menjadi satu digit. Saat ini angka kemiskinan atau jumlah penduduk miskin di daerah ini 12,80 persen atau lebih tinggi dari angka kemiskinan nasional 9,82 persen.

Target tersebut disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru pada pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumsel 2018-2023, Rabu (16/1). “Tingginya angka kemiskinan di Sumatera Selatan sampai akhir 2018 sebesar 12,80 masih menjadi pekerjaan rumah,” katanya.

Menurut Herman Deru, untuk mengurangi angka kemiskinan akan segera membentuk satuan tugas (satgas) atau tim percepatan penurunan angka kemiskinan. “Dengan tim percepatanpenurunan atau satgas, angka kemiskinan Sumsel ditargetkan minimal turun 1 persen pertahun. Jika kita konsisten melaksanakannya, paling lama lima tahun angka kemiskinan Sumatera Selatan turun menjadi satu digit atau sekitar delapan persen,” ujarnya.

Gubernur Herman Deru satgas atau tim percepatan penurunan kemiskinan penting bagi Sumsel karena daerah ini memiliki sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang lengkap. “Kita ckan cari tahu apa kesalahan sebenarnya sehingga angka kemiskinan ini tinggi. Apakah ada penganggaran yang tidak tepat sasaran atau apa?” kata mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.