REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malindo Air menegaskan bahwa salah satu awak kabinnya ditangkap saat tiba di terminal kedatangan Bandara Internasional Melbourne oleh Polisi Federal Australia (AFP) pada 7 Januari 2019. Malindo menghubungi Konsul Jenderal Malaysia di Melbourne segera setelah mengetahui penahanan tersebut.
"Namun hingga saat ini, kami belum memiliki komunikasi resmi baik dengan staf kami maupun dengan AFP atas penahanan tersebut," ujar siaran pers Malindo Air yang diterima media di Kuala Lumpur, Kamis (17/1).
Malindo sekarang telah mempelajari berbagai laporan media bahwa awak kabin tersebut ditangkap karena diduga menjadi bagian dari sindikat narkoba internasional. Sindikat menggunakan awak kabin berbagai maskapai penerbangan untuk menyelundupkan narkoba ke Australia.
Malindo Air melalui berbagai laporan media juga menyadari bahwa awak kabin dari maskapai internasional lainnya telah ditangkap dengan tuduhan yang sama selama beberapa bulan terakhir. Malindo Air siap bekerja sama dengan semua otoritas terkait baik di Australia atau di Malaysia dalam hal ini.
Awak kabin mengatakan juga telah ditangguhkan dengan efek segera menunggu penghentian.
Sebagai maskapai penerbangan internasional yang bertanggung jawab, Malindo Air tidak memaafkan tindakan apa pun yang bersifat kriminal atau pelanggaran oleh personilnya. Semua awak penerbangan dan kabin terlatih secara memadai dan terus-menerus dinilai dalam semua aspek perilaku mereka untuk mematuhi standar operasi yang ketat.
"Mengingat semua yang kami ketahui hingga saat ini dan berdasarkan pada temuan investigasi internal kami, kami yakin bahwa penangkapan ini tampaknya merupakan insiden terisolasi yang timbul dari kesalahan kru," katanya.
Tidak ada lagi awak Malindo Air dalam penerbangan tersebut yang ditahan.
Meskipun baru memasuki tahun ke-enam operasi Malindo sebagai maskapai penerbangan pihaknya ingin menegaskan kembali komitmen maskapaiuntuk terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang setiap saat. Malindo Air juga terus mematuhi semua standar peraturan internasional yang berlaku.
"Kami sangat bangga dengan catatan kami sampai saat ini dalam memenuhi hukum ketat dan persyaratan peraturan yang diberlakukan oleh berbagai otoritas internasional serta otoritas Australia tempat kami memulai operasi sejak November 2015," katanya
Malindo Airways Sdn Bhd y merupakan induk bisnis bisnis Malindo Air. Malindo adalah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Malaysia. Maskapai ini merupakan perusahaan patungan antara Malaysia National Aerospace and Defence Industries dan Lion Air dari Indonesia.