Jumat 18 Jan 2019 08:56 WIB

Sudirman Said Menyayangkan Sekaligus Hargai Sikap Prabowo

Prabowo terlalu santun dan menjaga perasaan kompetitornya.

Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menjawab pertanyaan saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno menjawab pertanyaan saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, mengaku menyayangkan sekaligus menghargai penampilan Prabowo Subianto dalam debat perdana, Kamis (17/1) malam. Penampilan Prabowo terlalu santun dalam debat.

"Terkait evaluasi, saya menghargai, tapi juga menyayangkan, Pak Prabowo terlalu santun, sangat menjaga perasaan kompetitornya," kata Sudirman Said seusai debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis malam. 

Sudirman mencontohkan, dalam membicarakan penegak hukum yang berafiliasi dengan partai politik, Prabowo tidak gamblang mencontohkan posisi Jaksa Agung yang merupakan orang partai. Menurut dia, fakta itu sangat gamblang untuk bisa diutarakan Prabowo.

Namun, ia kembali menyatakan, Prabowo sangat menjaga perasaan kompetitornya. "Padahal, Jaksa Agung orang partai itu masalah besar. Di banyak daerah sampai harus pindah partai supaya tidak dikejar masalah hukumnya," ujar Sudirman. 

Kendati demikian, Sudirman mengatakan, BPN menghargai kesantunan yang ditunjukkan Prabowo. BPN juga tidak akan mengubah gaya debat Prabowo-Sandiaga. 

Debat capres pertama selesai digelar di Hotel Bidakara, Jakarta. Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement