REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gempa bumi tektonik berkekutan 6,2 SR mengguncang Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 06.59 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan informasi awal gempa bumi itu memiliki kekuatan 6,2 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 6,0 SR.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,4 LS dan 119,06 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 92 km arah barat daya Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, NTT pada kedalaman 47 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke Eurasia dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter. Dia mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (thrust fault).
Rahmat berujar, berdasarkan laporan masyarakat, gempa bumi dirasakan di daerah Tambolaka dengan IV-V MMI, Waingapu, Sumbawa dan Bima dengan III MMI. Hingga saat ini, dia melanjutkan, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan, gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Rahmat berujar, berdasakan hasil monitoring atau pemantauan hingga pukul 07.26 WIB, ada dua kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan 5,2 SR dan 3,2 SR. Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” ujar Rahmat.