Kamis 24 Jan 2019 17:50 WIB

Usai Diperiksa Satgas Antimafia, Vigit Sebut Andi Darussalam

Vigit menyebut Andi Darussalam pernah meminta bantuannya memenangkan pertandingan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Andi Darussalam Tabussala
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Andi Darussalam Tabussala

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tersangka kasus pengaturan skor Vigit Waluyo membenarkan dirinya pernah dimintai bantuan oleh mantan Direktur PT Liga Indonesia, Andi Darussalam Tabusala untuk memenangkan suatu klub. Klub yang dimaksud adalah Kalteng Putra. Vigit diminta membantu memenangkan Kalteng Putra saat bersua Semen Padang di babak 8 besar Liga 2 Indonesia 2018.

"Memang betul sekali itu tidak bohong (Andi Darussalam pernah meminta bantuan). Dia bilang ke saya, Git tolong bantu memenangkan pertandingan," kata Vigit susai menjalani pemeriksaan oleh Satgas Antimafia Bola di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (24/1).

Namun demikian, kata Vigit, dirinya tidak berhasil mengatur pertandingan tersebut. Itu tak lain karena pertandingan yang 'dititipkan' untuk diaturnya adalah saat Kalteng Putra bertandang ke markas Semen Padang. Sementara, wasit yang memimpin pertandingan tersebut senuanya berasal dari Sumatera.

"Akhirnya kalah juga. Karena pertandungan saat itu wasitnya semua dari Sumatra, yang bermain klub asal Sumatra yaitu Semen Padang. Dan bermain di Padang pula," ujar Vigit.

Vigit sudah berstatus sebagai tersangka penyuapan terhadap anggota Komite Disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto. Suap terhadap Mbah Putih, sapaan Dwi Irianto, dimaksudkan untuk membantu dan mengawal PS Mojokerto Putra dan PSS Sleman lolos ke Liga 1. Vigit disebut-sebut sebagai sosok penting dalam pengaturan skor di sepak bola Indonesia.

Andi Darussalam pernah hadir dalam acara bincang televisi, "Mata Najwa" beberapa waktu lalu. Andi mengakui dan tahu dirinya selama ini dijuluki sebagai 'Godfather' sepak bola Indonesia. Namun, ia menegaskan tidak pernah terlibat permainan skor.

"Saya tidak pernah terlibat permainan skor. Tetapi saya tahu kalau klub-klub suka mendatangi saya minta tolong.," kata Andi.

Andi mengakui paham soal 'permainan-permainan' skor di dunia sepak bola Indonesia. Namun, dia menyatakan hanya mau membuka itu kepada institusi resmi seperti kepolisian, Kemenpora, atau PSSI.

"Saya tidak akan berikan penjelasan secara detail di tempat ini. Apabila institusi resmi, memanggil saya untuk meminta keterangan, insya Allah saya akan berikan."

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement