Rabu 30 Jan 2019 14:07 WIB

IBF akan Digelar Akhir Februari Hingga Maret

IBF digelar di JCC.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengunjung saat menghadiri Islamic Book Fair (IBF) 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (22/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengunjung saat menghadiri Islamic Book Fair (IBF) 2018 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) akan segera kembali menyapa para penggemar buku-buku islami baik fiksi maupun non fiksi. IBF rencananya akan segera mengisi Aula A dan B Jakarta Convention Center (JCC) pada 27 Februari hingga 3 Maret 2019 mendatang.

Sama halnya dengan penyelenggaraan IBF sebelumnya, IBF tahun ini juga memiliki tema, yaitu literasi Islam kemajuan. Ketua IBF, Anies Baswedan mengatakan, dipilihnya tema tersebut dapat menjadi doa bagi kemajuan literasi Islam di Indonesia.

“Dengan IBF, Insya Allah dapat mendongkrak semangat membaca warga indonesia,” kata Anies saat memberikan sambutan dalam acara technical meeting panitia IBF ke 18 di Jakarta, Rabu (30/1).

IBF, menurut dia merupakan momen yang disediakan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) bagi seluruh perusahaan penerbit maupun non penerbit. Anies menjelaskan, IBF tahun ini, terdapat beberapa inovasi yang dilakukan, antara lain ditambahnya stan makanan bagi peserta maupun pengunjung IBF.

Bagi pengunjung, panitia telah menyediakan Halal Food Court yang terdiri dari 30 stan makanan di lahan parkir dekat Hall A dan B. “Dari masukan tahun lalu, keluhan tidak adanya tempat makan itu yang paling banyak. Dan Alhamdulillah, insya Allah tahun ini kebutuhan itu bisa kita penuhi,” ujar Anies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement