REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat (AS) menyatakan mundur dari Traktat Rudal Nuklir Jangka Menengah atau Intermediate-range Nuclear Forces Treaty (INF). Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menanggapi mundurnya AS ini.
Menurut Lavrov, mundurnya AS ini tidak akan menjadi sinyal dimulainya Perang Dingin baru. Sebaliknya, kata dia, era baru telah dimulai.
"Saya rasa kita tidak membicarakan tentang perkembangan Perang Dingin," kata Lavrov kepada Kantor Berita RIA Novosti, Senin (4/2).
Rusia menangguhkan perjanjian senjata nuklir era Perang Dingin pada Sabtu setelah AS mengumumkan akan menarik diri dari pakta pengendalian senjata, dengan menuduh Moskow melakukan sejumlah pelanggaran.
Washington mengatakan akan menarik diri sepenuhnya dari INF dalam periode enam bulan kecuali jika Moskow mengakhiri apa yang disebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian kontrol senjata.