Selasa 05 Feb 2019 07:12 WIB

BPN Bantah Prabowo Gunakan Propaganda Rusia

BPN menyebut banyak isu tak substansial yang diciptakan.

Rep: Amri Amrullah/Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Ahad (3/2/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Calon presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional Jenggala Center di Jakarta, Ahad (3/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Anthony Leong mengatakan bahwa pernyataan Jokowi yang menyebut ada tim sukses yang menggunakan teknik propaganda Rusia yang dilakukan oleh konsultan asing merupakan sebuah hoaks yang tidak mendasar. Ia meminta Presiden Jokowi untuk jaga tutur kata karena Pemilihan Presiden 2019 tidak dibuat gaduh.

"Kita ingin pemilu yang damai, pemilu yang lahirkan pemimpin terbaik dari yang terbaik. Pak Jokowi tudingannya sangat tidak mendasar dan ini fitnah keji. Kami fokus dengan isu ekonomi, lapangan pekerjaan," ujar Anthony di Jakarta Senin (4/2).

Anthony sendiri mengakui menjadi korban hoaks yang dibuat oleh isu pejawat. Karena, karena dituding merupakan warga negara asing (WNA) yang mengatur strategi digital Prabowo - Sandi.

"Pak Jokowi bisa angkat soal propaganda ini mungkin karena meme yang akhir-akhir ini viral yang dibuat oleh buzzer kubu 01. Saya sendiri ada di sana disebut warga negara asing yang mengatur strategi digital, padahal saya termasuk alumni Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional RI). Akhir-akhir ini banyak isu yang tidak substansi diciptakan karena elektabilitas petahana semakin menurun," ujar Anthony yang juga Koordinator Prabowo-Sandi Digital Team (PRIDE) itu.

Baca Juga: TKN: Metode Kampanye Paslon 02 Tiru Propaganda Uni Soviet

Anthony menyebut bulan Februari 2019 elektabilitas Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan menyalip kubu Jokowi - Mar'uf Amin karena masyarakat kini ingin pemimpin yang bisa menciptakan kestabilan politik dan ekonomi.

"Februari mudah-mudahan terus meningkat dan bisa unggul. Rakyat sudah pintar, sudah tidak bisa dibohongi dengan pencitraan yang tidak bisa membawa kesejahteraan. Mudah-mudahan 17 April 2019 menjadi momentum untuk perubahan Indonesia yang lebih baik," ujar Anthony.

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), kembali menyinggung soal propaganda Rusia yang sedang dilancarkan oleh salah satu tim sukses pasangan calon pada pilpres 2019. Namun kali ini, ia menambahkan adanya konsultan asing dalam pengaplikasian propaganda tersebut.

Jokowi menerangkan salah satu ciri utama propaganda Rusia adalah bersebarannya hoaks dan kebohongan kepada rakyat. "Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" ujar Jokowi saat menemui pendukungnya di Karanganyar, Jateng, Ahad (3/2).

Dengan dipakainya konsultan asing oleh salah satu timses, Jokowi pun mempertanyakan siapa yang lebih pantas disebut 'antek asing'. Jokowi merasa selama empat tahun menjabat presiden, sebutan antek asing seolah dilekatkan kepadanya.

"Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, Jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," katanya.

Sebelumnya saat di Surabaya pada sehari sebelumnya, Jokowi juga sudah menyinggung ada tim sukses yang mengampanyekan capres-cawapres dukungannya dengan mengedepankan propaganda Rusia. Kampanye tersebut dilakukan dengan cara-cara menebar fitnah, dusta, dan hoaks.

Dia pun mengajak kaum intelektual untuk menangkal sebaran fitnah dan berita bohong tersebut. "Ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda yang namanya propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan-semburan fitnah, semburan-semburan dusta, semburan-semburan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan oleh bapak ibu sekalian, sebagai intelektual," kata Jokowi saat menghadiri deklarasi dukungan dari Forum Alumni Jatim, di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (2/2).

Baca juga:

Yang (Mungkin) Dimaksud Jokowi Soal 'Propaganda Rusia'

Sosok Jack Boyd: Pelapor Anies, Dhani, Hingga Rocky Gerung

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement