REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Polri untuk turut berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) dalam mengungkap kasus dua warga negara Indonesia yang diduga menjadi korban di daerah Sungai Buloh, Selangor, Malaysia. Kepolisian juga meminta keluarga korban untuk membantu proses identifikasi.
"Kita juga mendorong Kepolisian Republik indonesia melalui interpol, untuk juga terjun mengungkap terjadinya kasus mutilasi warga negara kita di malaysia," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/2).
Bansoet juga berkomunikasi dengan piminan Polri untuk meminta Polri segera mengirim tim. Polri diketahui mempunyai perwakilan di kedutaan Malaysia untuk mengukap motif sekaligus siapa yg dimutilasi. "Apakah itu warga negara kita yang sedang berkunjung wisata ke sana, ataukah dia pelajar atau mahasiswa atau dia bekerja disana," ujar Bamsoet.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menuturkan, Polri meminta keluarga kedua korban untuk memberikan data DNA guna mengonfirmasi tubuh korban.
Ia menambahkan, Meski PDRM berwenang penuh dalam pengungkapan kasus itu, lanjut Dedi, Polri akan berupaya membantu mengumpulkan identitas korban. Korban diduga bernama Nuryanto selaku pengusaha tekstil yang hendak berbisnis dengan relasinya di negeri Jiran dan rekannya, Ai Munawaroh. Jasad mereka ditemukan di dekat Sungai Baloh pada Januari 2019, dalam keadaan membusuk