Rabu 13 Feb 2019 16:22 WIB

Mandalika Bakal Punya Sirkuit Moto GP

Sirkuit balapan Moto GP kemungkinan selesai pada 2020.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Pantai Kuta di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Pantai Kuta di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut rencana pembangunan sirkuit balapan moto GP di Mandalika, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Arief, pembangunan sirkuit sebagai salah satu upaya meningkatkan wisatawan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok.

Hal itu disampaikan Arief usai rapat koordinasi pengembangan pariwisata dengan Wapres JK, Rabu (13/2). Rapat membahas empat destinasi wisata super prioritas, diantaranya Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika di Pulau Lombok, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Arief menyebut saat ini pembangunan infrastruktur di Mandalika terus berjalan.

"Mandalika, nanti ada sesuatu yang sangat khusus, kita akan bangun sirkuit Moto GP," ujar Arief di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (13/2).

Menurutnya, jika tidak ada hambatan, sirkuit balapan Moto GP kemungkinan selesai pada 2020.

"Mungkin 2020 kita sudah punya Moto GP, kemungkinan yang pertama akan ada di Mandalika," ujar Arief.

Selain Mandalika, destinasi keempat yang ditargetkan wisatawan meningkat adalah kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Salah satunya membangun pelabuhan khusus untuk kapal pesiar atau marina dan juga hotel-hotel baru di sekitar destinasi wisata.

"Labuan Bajo kita harapkan tahun ini juga 2019 sudah mempunyai marina yang baru, dan hotel yang baru, kalau marinanya sudah ada, penataan pelabuhan pariwisatanya sudah bagus, tidak bersatu dengann pelabuhan ikan, maka kita yakini pertumbuhan wisatawan ke Labuan bajo akan meningkat," ujarnya.

Hari ini, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas empat destinasi wisata super prioritas, diantaranya Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika di Pulau Lombok, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Empat destinasi super prioritas itu masuk dalam 10 wisata Bali baru yang ditetapkan Pemerintah era Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Untuk dua destinasi lainnya yakni Danau Toba, dinilai tidak ada yang bermasalah, terutama dalam fasilitas bandar udara. Berbeda halnya di Candi Borobudur, Arief menyebut destinasi wisata yang berada di Magelang, Jawa Tengah tersebut paling kritis dibandingkan empat destinasi lainnya. Bahkan, Arief menyebut Candi Borobudur dinilai Wapres JK masih kalah jauh dengan Angkot Wat di Kamboja.

"Borobudur kita kalah jauh dari Angkor Wat kita hanya 250 ribu jumlah wismannya, karena Pak Wapres baru dari Kamboja, jadi beliau hafal sekali, 2,5 juta, 10 kali lipat," ujar Arief.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement