Rabu 13 Feb 2019 17:28 WIB

31 Rest Area Jasa Marga Mulai Beroperasi Sebelum Lebaran

Seluruh rest area tersebut dilengkapi dengan toilet, pujasera dan mushala

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
GM Tempat Istirahat dan Pelayanan Hubby Ramdhani PT Jasamarga Properti bersama  Direktur Keuangan dan Pengembangan PT Jasamarga Properti Dian Takdir Badrsyah dan Direktur Teknik Jasamarga Properti Tita Paulina Purbasari dalam konferensi per kesiapan rest area jelang libur Lebaran 2019, Rabu (13/2).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
GM Tempat Istirahat dan Pelayanan Hubby Ramdhani PT Jasamarga Properti bersama Direktur Keuangan dan Pengembangan PT Jasamarga Properti Dian Takdir Badrsyah dan Direktur Teknik Jasamarga Properti Tita Paulina Purbasari dalam konferensi per kesiapan rest area jelang libur Lebaran 2019, Rabu (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 31 rest area milik PT Jasamarga Properti, anak usaha PT Jasa Marga, Tbk (Persero) ditargetkan operasional seluruhnya pada akhir April 2019. Keberadaan rest area tersebut untuk melayani pengguna jalan tol milik BUMN tersebut.

"Harapannya pada saat Lebaran sudah bisa dioperasikan semua," ujar Direktur Teknik Jasamarga Properti Tita Paulina Purbasari kepada wartawan, Rabu (13/2).

Namun itu hanya untuk tahap satu karena diperlukan waktu lebih lama untuk penyelesaian rest area secara total. Seluruh rest area tersebut dipastikan telah dilengkapi dengan toilet, pujasera dan mushala.

Sedangkan, untuk SPBU Pertamina hanya tersedia di rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) tertentu. Namun pihaknya telah bekerja sama dengan Pertamina untuk mengadakan penjualan berupa dispenser portable maupun cara penjualan BBM lainnya.

Direktur Keuangan dan Pengembangan Dian Takdir Badrsyah mengatakan, rest area yang dimiliki Jasamarga tidaklah main-main. Sebagai pelayanan, pihaknya berupaya memberikan rest area yang bisa membuat pengguna jalan tol  istirahat.

"Bagaimana orang keluar dari mobil benar-benar nyaman, kakinya bisa lurus, bisa tidur. Sehingga untuk nyetir lagi bisa fresh," katanya.

Bahkan ke depannya, ia melanjutkan,  akan ada beberapa rest area yang dibuat layaknya lounge di bandara. "Tapi memang lounge ini berbayar tapi berbayar dengan harga yang pantas," kata dia.

Nilai investasi yang digelontorkan untuk keberadaan 31 rest area di seluruh Indonesia ini cukup besar. Meski tergantung pada luas yang dibangun.

Nilai investasi bangunan yang dianggarkan sebesar Rp 4 juta per meter persegi yang secara total berasal dari induk perusahaan.

"Totalnya cukup besar, dalam tiga tahun sekitar Rp 1,1 triliun - Rp 1,2 triliun. Nilainya masih terus bergerak karena ada beberpa rest area yang sedang didesain dan akan dibangun," ujar Dian.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement