Sabtu 16 Feb 2019 17:36 WIB

Penjara Ini akan Jadi Tempat Terakhir El Chapo Hingga Ajal

Belum ada yang pernah lolos di penjara Colorado.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Joaquin
Foto: abc
Joaquin "El Chapo" Guzman.

REPUBLIKA.CO.ID, COLORADO --  Penjara dengan pengamanan ketat di Colorado, Amerika Serikat (AS) akan menjadi tempat gembong narkobal Joaquin Guzman atau El Chapo menghabiskan sisa hidup sampai ajal menjemput.

Euronews, Sabtu (16/2) melaporkan penjara itu sering disebut sebagai 'Alcatraz Pemula' atau 'SuperMax'. Media-media AS yang mengutip para penjaganya melaporkan penjara itu sedikit lebih bersih dari lapas 'neraka'.

Memang lokasi penahanan El Chapo ini belum diresmikan oleh sistem pengadilan. Tapi sangat mungkin  El Chapo akan menghabiskan sisa hidupnya di Administrative Maximum Facility (ADX) di Florence, Colorado. Tempat itu begitu berbeda dengan Florance di Italia. Penjara ADX berada di tengah gurun di kaki Gunung Rocky.

Dikelilingi menara pengawas dan penjaga dengan persenjataan berat. El Chapo menghabiskan 22 sampai 24 jam di per hari di sel yang terbuat dari beton dan besi berukuran 8 meter persegi. Hilang sudah hidup mewah yang pernah ia nikmati sebagai pengedar narkoba.

Baca juga, Bos Kartel Narkoba El Chapo Guzman Dinyatakan Bersalah.

Setiap sel hanya berisi satu ranjang, meja dan bangku. Semuanya terbuat dari beton. Para tahanan juga memiliki wastafel, shower dan toilet. Sinar matahari hampir tidak dapat masuk ke dalam sel-sel di penjara itu. Hanya ada celah selebar 10 sentimeter untuk matahari masuk.

Pintu sel yang kedap udara juga membuat para tahanan tidak dapat saling berkomunikasi. El Chapo dikenal dengan kemampuannya mengelabui pihak berwenang Meksiko dan melarikan diri dari penjara.

Pada Juli 2015 lalu melarikan diri dari penjara Meksiko dengan menggali sebuah terowongan. Empat belas tahun sebelumnya ia juga pernah melarikan diri dari penjara dengan pengamanan ketat. Pelariannya pada 2015 ini memicu pemburuan besar-besaran.

Tampaknya bakat El Chapo tersebut tidak berguna di ADX. Belum pernah ada yang berhasil melarikan diri sejak penjara itu diresmikan pada 1994.

Saat ini ADX berisi penjahat-penjahat kelas kakap dunia. Antara lain Ramzi Yousef, orang yang merencanakan pengeboman World Trade Center pada 1993, Zacarias Moussaoui warga Prancis yang terlibat serangan 11/9 dan Dzhokhar Tsarnaev, pelaku bom Boston Marathon 2013.

Pada Selasa lalu pengadilan AS memutuskan kartel narkoba asal Sinaloa itu bersalah atas 10 dakwaan. Hukum seumur hidupnya akan dibacakan pada 25 Juni mendatang. Karena kejahatannya hukuman El Chapo pun sangat kejam.

Bukan orang jahat

Tapi banyak warga Meksiko terutama di Badiraguato, Sinaloa yang menganggap El Chapo bukan orang jahat. Ia memang penjahat tapi El Chapo banyak membantu lingkungan tempat ia dilahirkan.

Karena itu usai El Chapo dinyatakan bersalah, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengunjungi Badiraguato, salah kotamadya di Sinaloa. Obrador menawarkan rekonsiliasi dengan warga Sinaloa. Ia mengatakan, seharusnya warga Sinaloa tidak mendapatkan stigma buruk dengan apa yang dilakukan El Chapo.

"Warga Badiraguato adalah orang baik, mereka pekerja keras, kami harus mencari rekonsiliasi, kami harus menemukan perdamaian," kata Abrador.

Meskipun perang gang telah menyebabkan pertumpahan darah tapi warga Badiraguato  dengan senang hati berbicara tentang El Chapo. Putra daerah yang lahir di desa La tuna dan menyediakan pekerjaan bagi para petani untuk menanam ganja dan benih opium.

Berdasarkan data Badan Stasistik Nasional Meksiko Inegi dengan populasi 32 ribu orang Badiraguato salah satu kotamadya termiskin di Sinaloa dan Meksiko. Lopez Obrador yang berbicara tentang pentingnya memerangi kemiskinan di Badiraguato mengumumkan rencana program pembangunan jalan, universitas negeri dan penanaman pohon. 

"Sampai sekarang, saya tidak pernah melihat presiden datang ke sini," kata seorang petani setempat Javier de la Rocha.

El Chapo bukan satu-satunya kartel narkoba yang menyebut kotamadya ini sebagai rumahnya. Dua mantan pemimpin kartel narkoba Rafael Caro Quintero dan Ernesto Fonseca Carrillo juga lahir disekitar situ.

"Pak Guzman (El Chapo) banyak membantu kota, sekarang ia tidak di sini, mari berharap negara mulai merespons," kata buruh berusia 61 tahun, Jose Carrillo yang sedang makan di restoran yang bernama El Chapo. 

Kini El Chapo sudah tidak ada dan kemungkinan besar ia tidak akan kembali. Tapi banyak warga Badiraguato yang cukup optimistis dengan janji Loper Abrador. Mereka juga bersemangat untuk bekerja agar program-program yang dijanjikan Lopez Abrador berjalan dengan baik.

"Dengan universitas, saya tidak lagi harus berjalan jauh untuk belajar," kata de la Rocha.  n Lintar Satria/Reuters

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement