Rabu 20 Feb 2019 08:51 WIB

Penasihat Assad Tolak Ide Kurdi dan Erdogan

Gagasan Erdogan dinilai akan mengambil wilayah Suriah secara ilegal.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan Suriah melakukan patroli. (ilustrasi)
Foto: EPA/Youssef Badawi
Pasukan Suriah melakukan patroli. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Penasihat senior Presiden Suriah Bashar al-Assad menolak ide memberikan otonomi bagi masyarakat Kurdi di Suriah. Menurut Bouthaina Shaaban, langkah semacam itu akan menciptakan sekat di Suriah.

"Otonomi artinya sekat-sekat di Suriah, kami tidak memiliki cara untuk menyekat Suriah," kata Shaaban, dalam konferensi yang digelar Valdai Discussion Club di Moskow, Rabu (20/2).

Baca Juga

Dalam pertemuan dengan Rusia, otoritas Kurdi yang menguasai sebagian utara dan timur Suriah mempresentasikan peta jalan kesepakatan dengan Assad. Kurdi ingin mempertahankan otonomi daerah dalam negara yang terdesentralisasi ketika pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik dari Suriah.

Mereka juga berharap dapat meraih kesepakatan dengan Pemerintah Suriah untuk mencegah Turki menyerang mereka. Tapi dengan tegas Suriah menolak ide tersebut.

"Suriah adalah negara melting pot bagi semua orang dan semua orang setara dihadapan hukum dan konstitusi Suriah, warga Kurdi sangat berharga dan penting dalam bagian masyarakat Suriah," tambah Shaaban.

Pada bulan lalu Deputi Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad mengungkapkan optimismenya atas dialog dengan kelompok Kurdi. Ia mengisyaratkan Kurdi akan melalui perjuangan yang berat untuk dapat pengakuan dari Suriah yang ingin merebutkan kembali setiap jengkal wilayah yang pernah dikuasai ISIS.

Shaaban yang duduk disebelah Deputi Menteri Luar Negeri Rusia memuji intervensi Moskow di Suriah. Ia mengatakan Rusia menunjukan konsistensi yang luar biasa dalam menghadapi fakta di lapangan.

Ide Erdogan

Ia mengomentari dengan tajam ide Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan membentuk 'zona aman' di timur laut Suriah. Ankara ingin perbatasan Suriah-Turki dibersihkan dari pasukan Kurdi YPG yang didukung oleh pasukan AS.

Turki juga ingin mengambilalih wilayah yang kini dikuasai pasukan AS. Shaaban mengatakan gagasan itu akan mengambil wilayah Suriah secara ilegal.

"Turki memiliki ambisi baru untuk mengambilalih tanah orang lain dan saya pikir kami menghadapi Erdogan yang bermimpi menghidupkan dan menciptakan kembali kekaisaran Ottoman," kata Shaaban.   

Shaaban yakin Erdogan tidak dapat mewujudkan idenya tersebut. Karena rakyat Suriah yang ada di sana akan mempertahankan tanah mereka. Turki yang mendukung oposisi Assad masih memiliki wilayah di barat laut Suriah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement