Kamis 21 Feb 2019 07:05 WIB

Timses Prabowo Ingin Penonton di Lokasi Debat Dikurangi

BPN Prabowo-Sandi juga menilai undangan pejabat negara terlalu banyak.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nur Aini
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).
Foto: Republika/Prayogi
Capres No 01 Joko Widodo dan Capres No 02 Prabowo Subianto usai debat kedua calon presiden pemilu 2019, Jakarta, Ahad (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menyetujui wacana mengurangi penonton di lokasi debat Pilpres 2019. Direktur Materi dan Debat Sudirman Said menilai jumlah pendukung yang hadir di lokasi debat terlalu banyak sehingga muncul kesan tidak tertib.

"Terutama dari paslon 01, itu bukan hanya mengganggu suasana di dalam, tapi juga suasana di televisi, yang menjadi hak masyarakat untuk tahu," ujar Sudirman di Jakarta, Rabu (20/2).

Baca Juga

Sudirman menganggap sasaran utama debat Capres-Cawapres adalah publik di luar yang menyaksikannya melalui televisi. Sehingga, ia menyarankan kepada KPU untuk tidak perlu terlalu membawa banyak pendukung.

"Kalau yang di dalam cukup 30 (orang)," kata mantan menteri ESDM.

Selain itu, ia juga meminta KPU tidak perlu mengundang banyak tamu seperti menteri. Hal itu memunculkan persepsi seolah-olah seluruh menteri mendukung pasangan Capres-Cawapres 01. 

"Padahal belum tentu kan, Menteri kan pejabat negara yang netral, itu kita usulkan, terserah," katanya.

Selain itu, Sudirman juga menyoroti soal perlunya penambahan waktu kepada para paslon agar bisa lebih mengeksplor materi debat. Dengan waktu dua menit yang disediakan membuat para kandidat tidak bisa mengeskplor kemampuannya sendiri.

"Terbukti dua kali debat, memberi waktu yang semenit, dua menit itu, membuat kita tidak bisa mengeksplor kemampuan sendiri, kemampuan kompetitor, pikiran-pikiran secara utuh," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement