REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak empat korban luka bakar pada peristiwa terbakarnya lima unit kapal patroli KPLP di Bitung, Rabu (20/2), menjalani perawatan di RS TNI AL Dr Wahyu Slamet. Kemenhub pun menanggung seluruh biaya pengobatan para korban luka bakar tersebut.
Musibah kebakaran yang menimpa lima unit kapal Patroli milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan itu terjadi di Terminal Peti Kemas Bitung, Sulawesi Utara, kemarin (20/2). Karenanya, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad menginstruksikan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Bitung dan Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Bitung untuk memberikan perhatian khusus pada pengobatan dan pemulihan 4 (empat) orang korban musibah kebakaran tersebut.
"Pagi tadi seluruh korban sudah masuk ruang operasi di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Dr. Wahyu Slamet. Seluruh pengobatan dan pemulihan para korban yang mengalami luka bakar tersebut ditanggung oleh Pemerintah," ujar Ahmad, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/2).
Ahmad mengatakan, musibah kebakaran tersebut berawal dari api yang berasal dari kapal patroli KPLP KNP.460 dan merembet ke kapal patroli KPLP lainnya yang sedang sandar berdekatan yaitu KNP. 560, KNP. 510, KNP. 5105 yang semuanya merupakan kapal patroli KSOP kelas II Bitung.
"Sedangkan 1 kapal patroli yang juga mengalami kebakaran yaitu KNP 50001 milik Pangkalan PLP Bitung, sehingga total ada 5 unit kapal patroli KPLP yang terbakar," ujar Ahmad.
Ahmad mengaku, sudah mendapatkan laporan dari KSOP Bitung bahwa hari ini (21/2) ada pengangkatan kerangka kapal patroli KPLP yang terbakar tersebut. Hal ini, dilakukan agar tidak mengganggu operasional kapal-kapal lainnya.
Ahmad juga meminta agar para awak kapal patroli untuk selalu memeriksa peralatan keselamatan dan juga alat pemadam kebakaran, patuhi Standard and Procedure (SOP) keselamatan operasi kapal, tingkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
"Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan rasa empati dari Dirjen Perhubungan Laut beserta jajarannya agar para korban dapat segera sembuh dan beraktivitas seperti sediakala," tutup Ahmad