Jumat 22 Feb 2019 14:40 WIB

Resmikan IBF, Menpan-RB akan Incar Sejumlah Buku

Menpan-RB akan beli buku dalam pameran buku Islam tahunan terbesar se-Asia Tenggara.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Gita Amanda
Menpan RB,  Syafruddin  akan membuka Islamic Book Fair (IBF) 2019.
Foto: SYAHRUDDIN EL FIKRI/REPUBLIKA
Menpan RB, Syafruddin akan membuka Islamic Book Fair (IBF) 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syafruddin, memastikan dirinya akan hadir untuk meresmikan pembukaan Islamic Book Fair (IBF) ke-18. Ia juga mengaku akan mencari sejumlah buku, yang memang sejak lama ingin dibeli namun belum sempat.

“Iya betul saya akan hadir di IBF (untuk resmikan pembukaan IBF),” ujar Menpan-RB saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (22/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, belum membuat daftar buku yang sedang ia incar lama, tetapi kemungkinan ada sejumlah buku yang nantinya akan ia beli dalam pameran buku-buku Islam tahunan terbesar se-Asia Tenggara itu.

“Nanti kita lihat ya (apakah ada atau tidak buku yang ingin dibeli),” ujar Syafruddin.

Perhelatan ini dikatakan Syafruddin, merupakan acara yang dapat memberikan pencerahan kepada umat Islam, yang ingin mengetahui lebih lanjut perihal peradaban Islam dari tahun ke tahun. Apalagi, buku-buku yang dipamerkan juga merupakan buku-buku tebaru, yang bisa dipilih beragam oleh pengunjungnya.

“Ini acara tahunan, yang tentu memberi pencerahan kepada kemajuan peradaban Islam dan perkembangannya, dengan menampilkan produk-produk baru tentang Islam,” ujar mantan Wakapolri itu.

Islamic Book Fair (IBF) akan digelar pada 27 Februari sampai 3 Maret 2019. Tahun ini adalah tahun ke-18 IBF digelar. Penyelenggaraan IBF 2019 ini diharapkan dapat memberi manfaat yang sangat besar bagi masyarakat terutama umat Muslim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement