REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin mengatakan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memang kalah suara di Bogor pada Pilpres 2014 lalu. Namun, Kiai Ma'ruf menegaskan bahwa kali ini para kiai tidak akan membiarkan dirinya dan Presiden Joko Widodo kalah di Pilpres 2019.
"Dulu memang Pak Jokowi kalah di Bogor tapi kali ini para kiai tidak akan membiarkan Pak jokowi dan saya kalah," ujar Kiai Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/2).
Hal itu disampaikan Kiai Ma'ruf usai menerima dukungan dari 40 ulama se-Kabupaten Bogor. Menurut dia, puluhan ulama tersebut datang untuk mendoakan dirinya dan Jokowi agar menang pada Pilpres 2019.
"Ada 40 ulama yang datang pada hari ini, yang pertama tentu mendoakan saya supaya terpilih nanti April menjadi wakil presiden mendampingi Pak Jokowi. Kedua, mereka juga menyatakan dukungannya," ucap Kiai Ma'ruf.
Ketua Umum MUI ini berpesan kepada para ulama tersebut untuk selalu menjaga negara. Menurut dia, para ulama memiliki tanggung jawab untuk menjaga bangsa, sehingga tidak ada upaya-upaya untuk merusak dan memecah belah bangsa.
"Itu menjadi tanggung jawab ulama. Kedua, menjaga umat supaya tidak terjadi konflik, menjaga agama, supaya agama kita tidak disalahpahamkan dengan cara pemahaman yang menyimpang, yang radikal, yang intoleran," kata Kiai Ma'ruf.
Di tempat yang sama, perwakilan ulama Bogor, KH Mukri Aji menjelaskan bahwa dukungan 40 ulama tersebut datang dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. Menurut dia, para ulama dan kiai Bogor itu akan berjuang memenangkan Paslon 01, Jokowi-KH Ma'ruf.
"InsyaAllah para alim ulama kita akan berjuang, bukan semata datang ke sini cuma datang, akan tetapi akan sampaikan amanah ilahiyah, ulama yang menjadi wakil presiden Indonesia nantinya itu menjadi kenyataan, menjadi nyata insyaAllah," kata KH Mukri.