REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggencarkan promosi pariwisata melalui iklan khususnya untuk menyasar wisatawan mancanegara (wisman) dari Asia dan Eropa. Salah satu promosi akan dilakukan melalui event-event pariwisata.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan pada awal 2019 ini, Kemenpar sudah mengikutsertakan diri dalam pameran pariwisata di Eropa. Sebab, awal tahun merupakan masa pencarian destinasi wisata bagi pari calon wisatawan dari seluruh dunia.
"Januari-Maret itu searching period bagi masyarakat di Eropa dan India. Maka banyak event di bulan-bulan itu, nanti puncaknya di Internationale Tourismus-Börse, Berlin," katanya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (23/2).
Kemenpar juga kembali akan menggeber iklan lewat konsep grand marketing strategy untuk mendongkrak kinerja sekor pariwisata tahun ini. Strategi pemasaran besar ini meliputi iklan, branding, penjualan (selling), incentive access, dan hot deals.
Khusus untuk branding, Nia mengatakan, berbagai iklan Wonderful Indonesia bakal terus dilanjutkan dengan mengincar berbagai momentum spesial. Tahun lalu, ia menyebutkan, Kemenpar memasang iklan Wonderful Indonesia pada ajang sepak bola terbesar, yakni Piala Dunia 2018.
Kemenpar juga menjangkau pusat pariwisata atau tourism hub dengan menyasar Singapura selaku hub di ASEAN. Sebab, Nia mengatakan, Singapura menjadi rujukan bagi wisatawan yang ingin berwisata atau sekadar transit di negara itu.
Melalui strategi tersebut, pemerintah mengupayakan agar wisatawan di Singapura melanjutkan wisata ke Indonesia. “Tourism Hub ini akan dimaksimalkan untuk wisman asal China, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan India. Negara-negara itu menyumbang wisman sebanyak hampir 5 juta pengunjung,” ujar dia.
Selain dari Asia dan Eropa, Nia mengatakan, Kemenpar juga mengincar kunjungan wisman dari negara-negara tetangga. Karena itu, pemerintah akan menggencarkan penjaringan wisata perbatasan atau border tourism lewat berbagai agenda festival di kota-kota Indonesia seperti di Jayapura, Provinsi Papua serta Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mengacu pada catatan terakhir Badan Pusat Statistik, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia selama 2018 mencapai 15,81 juta kunjungan. Jumlah itu naik dibandingkan jumlah kunjungan sepanjang 2017 sebesar 14,04 juta kunjungan.
Pada saat bersamaan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) untuk hotel klasifikasi bintang pada Desember 2018 rata-rata mencapai 59,75 persen atau naik tipis 0,22 poin dibanding TPK Desember 2017. Rata-rata waktu menginap tamu asing dan Indonesia di hotel bintang pada Desember 2018 tercatat 1,75 hari, sedikit meningkat 0,03 poin dibanding periode sama 2017.