REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan pihaknya akan melakukan revitalisasi SMKN 2 Bekasi, Jawa Barat. Ini merupakan SMK yang ada di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA).
"Saya minta untuk diperhatikan dan menjadi salah satu SMK yang direvitalisasi pada tahun ini," ujar Mendikbud saat berkunjung ke SMKN 2 Bekasi, Senin (25/2).
Dia menjelaskan tahun ini, Kemendikbud merevitalisasi 280 SMK, yang mana membutuhkan dana Rp10 miliar hingga Rp11 miliar untuk satu SMK. Kemendikbud menyiapkan dana sebesar Rp2,8 triliun untuk revitalisasi SMK pada tahun ini.
Mendikbud juga meminta agar dilakukan digitalisasi program studi yang ada di SMK. Selain itu, dia juga meminta SMK untuk bekerja sama dengan industri yang ada di sekitar sekolah itu.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah III Bekasi Herry Pansila mengatakan pihaknya telah mengajukan 15 SMK untuk direvitalisasi. "Jumlah SMK yang ada di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi sebanyak 28 sekolah. Pada tahun ini kami mengajukan 15 SMK untuk direvitalsi," kata Henry.
Revitalisasi itu dibutuhkan untuk menunjang kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Revitalisasi pendidikan vokasi mendorong SMK dapat menyediakan tenaga kerja terampil yang siap kerja di berbagai sektor prioritas nasional, seperti pertanian, industri, pariwisata, ekonomi kreatif.
Keberhasilan revitalisasi SMK itu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia serta dapat mengurangi permasalahan pengangguran usia produktif.