Rabu 27 Feb 2019 22:28 WIB

Tahun Politik, Menpan-RB Minta ASN Netral

Semua pegawai negeri harus tegak lurus loyal kepada negara dan tak terpecah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Pembukaan Islamic Book Fair 2019. Menpan RB Syafruddin (kiri) usai membuka Islamic Book Fair ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pembukaan Islamic Book Fair 2019. Menpan RB Syafruddin (kiri) usai membuka Islamic Book Fair ke-18 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (27/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Syafruddin mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam KORPRI untuk loyal kepada negara dengan fokus menjalankan tugas. Hal tersebut dikatakannya saat memberi arahan pada Rakernas KORPRI di BPSDM Kemendagri, Jakarta, Selasa (26/2)

"Semua pegawai negeri harus tegak lurus loyal kepada negara dan tidak terpecah belah oleh perbedaan politik. Tetap fokus untuk menjalankan roda pemerintahan negara," kata Syafruddin.

Baca Juga

Banyak aturan yang mengatur ASN untuk tidak melakukan politik praktis. Sebab, kata Syafruddin, pemerintah silih berganti sedangkan negara tidak pernah berubah dan berganti. "Kita sebagai anak bangsa terus berjuang mempertahankan dan menjaga keutuhan negara," ujar dia.

Ia juga membahas mengenai tantangan yang akan dihadapi Indonesia yaitu mewujudkan visi Indonesia 2045 dan melampaui tantangan revolusi industri 4.0. Terkait hal ini, pemerintah mulai fokus mengembangkan pembangunan manusia.

Ke depannya, dibutuhkan ASN pintar yang mampu berkarya optimal dalam komunitas masyarakat yang pintar. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi KORPRI menuju organisasi profesi yang profesional dan mandiri untuk mendorong ASN berkualitas, profesional, dan berdaya saing tinggi agar terwujud birokrasi berkelas dunia 2024.

"Transformasi SDM KORPRI membutuhkan pelibatan tenaga profesional agar pengelolaan lebih mandiri dan profesional," kata dia lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement