Jumat 01 Mar 2019 07:05 WIB

India Setujui Insentif Kendaraan Listrik 1,4 Miliar Dolar AS

Insentif hanya berlaku untuk kendaraan dengan biaya kurang dari 1,5 juta rupee.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
mobil listrik (ilustrasi)
Foto: AP
mobil listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kabinet India telah menyetujui skema pembelanjaan 1,4 miliar dolar AS  untuk mensubsidi penjualan kendaraan listrik dan hybrid. Dilansir Reuters, Kamis (28/2), hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi polusi dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Skema yang dikenal sebagai Faster Adoption and Manufacturing of Hybrid and Electric Vehicles (FAME) ini ditawarkan berdasar kapasitas baterai kendaraan. Mulai dari bus dan mobil hingga kendaraan roda tiga dan sepeda motor, menurut pemerintah. Insentif hanya akan berlaku untuk kendaraan dengan biaya kurang dari 1,5 juta rupee India atau sekitar 21 ribu dolar AS.

Manfaat insentif akan diperluas hanya untuk kendaraan yang dilengkapi baterai canggih dengan bahan baku ion lithium atau teknologi baru lainnya.

Pemerintah sudah menetapkan skema dari subsidi ini. Menurut seorang sumber kepada Reuters, subsidi akan mencapai 10 ribu rupee (141 dolar AS) untuk tiap kilowatt hour (kWh) kapasitas baterai dalam kendaraan.

Jumlah subsidi tersebut setara dengan setengah dari biaya baterai pada umumnya. Kementerian di bidang transportasi kemudian mengurangi target mejadi EV yang mencapai 15 persen dari penjualan kendaraan dalam lima tahun ke depan.

Harga rata-rata mobil listrik di India sekarang sekitar 1 juta rupee atau sekitar 14 ribu dolar AS dengan rata-rata kapasitas baterai adalah 20 kWh. Dengan skema insentif, harga mobil akan mendapatkan diskon hingga 200 ribu rupee atau 2.800an dolar AS.

India, salah satu pasar mobil dengan pertumbuhan tercepat di dunia, masih memiliki tingkat penjualan kendaraan listrik yang kecil. Pemerintah setempat telah menetapkan target pada 2017 untuk mengalihkan kendaraan baru menjadi kendaraan istrik pada 2030. Tapi, para kritikus menilai, tingginya biaya baterai dan kurangnya lokasi pengisian daya baterai menjadi hambatan utama.

Beberapa produsen mobil yang sudah memproduksi mobil listrik di India adalah Mahindra&Mahindra dan Tata Motors. Sementara itu, Maruti Suzuki dan Toyota Motor Co membangun mobil hybrid.

Maruti, yang dikendalikan oleh Suzuki Motor Corp dari Jepang, mengatakan, akan mulai menguji 50 prototipe kendaraan listrik. Mereka berencana meluncurkan mobil listrik di India sekitar tahun 2020, bekerja sama dengan Toyota.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement