REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN -- Kepala Badan Pelaksana BPBD Solok Selatan, Joni Hasan Basri mengatakan masyarakat Kabupaten Solsel masih trauma untuk kembali ke rumah masing-masing pasca gempa bumi kemarin, Kamis (28/2). Joni mengatakan masyarakat masih tinggal di tenda-tenda pengungsian. Apalagi banyak rumah masyarakat yang mengalami kerusakan seperti dinding retak.
"Masyarakat masih trauma kembali ke rumah karena kondisinya retak-retak," kata Joni melalui sambungan telepon, Jumat (1/3).
Bahkan untuk melaksanakan ibadah shalat, masyarakat melakukannya di luar. Karena sejumlah masjid juga mengalami kerusakan seperti masjid masjid Baitul Muhajirin dan musala Tauhid di Di Kecamatan Sangir Balai Janggo.
BPBD kata Joni akan mengupayakan untuk membantu masyarakat membantu perbaikan rumah-rumah warga dan fasilitas ibadah. Sekarang ini BPBD Solok Selatan membutuhkan bantuan material.
Di lokasi gempa sejak kemarin kata Joni sudah ramai dengan kehadiran relawan, anggota pramuka, TNI, Polri, Tim Reaksi Cepat Semen Padang dan lain-lain. Joni juga mengatakan sudah datang beberapa bantuan kepada korban. Untuk bantuan dari pemerintah provinsi belum sampai karena pemprov menantikan laporan dari BPBD.
"Gubernur hari Ahad akan ke sini. Kami iakan tunggu," ujar Joni.
Joni menambahkan hari ini tim BPBD sedang melakukan verifikasi ulang ke lokasi gempa. Mereka hendak mendata berapa total kerugian yang diderita oleh Kabupaten Solok Selatan akibat gempa tektonik berkekuatan 5,3 skala richter kemarin.