REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Delapan belas orang tewas setelah satu bom mobil meledak dan bentrokan pecah antara petugas keamanan dengan milisi bersenjata di Ibu Kota Somalia, Mogadishu, pada Jumat (28/2), seperti dilaporkan AP. Sejumlah pejabat mengonfirmasi, sedikitnya 40 orang cedera dalam serangan bom di dekat sebuah hotel dan rumah jaksa Abshir Omar yang terletak di jalan besar.
"Satu ledakan bom mobil bunuh diri ditujukan ke Hotel Maka Al-Mukarama," kata Kapten Polisi Abdulkadir Ali kepada Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat sore.
Abdulkadir menjelaskan, baku tembak masih berlangsung saat ini. Petugas keamanan tak berhenti berupaya membekuk milisi yang bersembunyi di sebuah gedung dekat Hotel Maka Al-Mukarama.
Serangan tersebut adalah salah satu yang terbesar di ibu kota Somalia itu dalam dua tahun belakangan ini dan mengakibatkan gangguan, menurut Abdulkadir. Jumlah korban tewas mungkin saja bertambah mengingat sebagian korban yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi luka berat.
Sebelumnya, layanan ambulans Aamin mengkonfirmasi jumlah korban tewas kepada Anadolu.
"Apa yang bisa kami konfirmasi kepada anda ialah lima orang tewas dan lebih dari 25 orang lagi cedera, dan kami telah membawa mereka ke rumah sakit untuk diobati," kata layanan ambulans itu.
"Kami menambah jumlah tim pertolongan kami dan ambulans yang beroperasi di lokasi ledakan untuk memberi tanggapan segera, bagi seruan dari korban cedera di Hotel Maka Al-Mukarama," kata satu-satunya layanan ambulans gratis di Mogadishu di dalam satu pernyataan di Twitter.
Kelompok yang berafiliasi kepada Alqaidah, Ash-Shabaab mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut. Ash-Shabaab mengatakan petempurnya menyerang Hotel Maka Al-Mukaram.
Selama ini, Hotel Maka Almukarramah hotel sering diamankan oleh aparat pemerintahan. Kelompok Al-Shabaab sudah berulang kali melancarkan serangan mematikan terhadap hotel tersebut.