REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno LP Marsudi mengunjungi Taman Kanak-Kanak Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) pada Senin (4/3) waktu setempat. Retno menyapa guru dan siswa dari TK hingga SMA.
"Bisa menyanyi?" tanya Retno.
"Bisa dong", jawab Albar, seorang siswa yang berusia 5 tahun.
"Coba lagu apa?" tanya Retno lagi.
"Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku.....", ujar Albar menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dalam kunjungan mendadak rombongan Kementerian Luar Negeri, Menlu Retno melihat kondisi gedung SIJ. Pemerintah Indonesia pun berencana akan memindahkan gedung yang sejak 2003 disewa, pindah ke gedung baru yang lebih baik. Kunjungan ini pun menjadi kunjungan Menlu pertama ke sekolah SIJ sejak berdiri pada 1964.
"Anak-anak Indonesia di luar negeri punya hak yang sama mengenyam pendidikan dengan teman-teman mereka di Indonesia. Tugas Pemerintah memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan nyaman," ujar Menlu Retno dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/3).
Sejak berdiri, setiap tahunnya SIJ mendidik sekitar 1.200 siswa TK hingga SMA. Sebagian besar dari siswa merupakan putra-putri Pekerja Migran Indonesia di Jeddah dan sekitarnya. Banyak dari mereka tidak memiliki izin tinggal resmi bahkan tidak memiliki identitas.
Selain SIJ, terdapat dua sekolah Indonesia lainnya yang dikelola Pemerintah Indonesia di Arab Saudi yaitu Sekolah Indonesia Makkah (SIM) dan Sekolah Indonesia Riyadh (SIR).