REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai Rabu (6/3), Transjakarta akan beroperasi di kawasan Rasuna. Menyambut hal tersebut, pengelola Apartemen Taman Rasuna mengaku sangat antusias dan mengapresiasi hal itu.
Assistant Manager Building Facilities and Tenant Relations Apartemen Taman Rasuna Dedi Budiawan mengatakan pengelola dan warga telah lama menantikan rute itu beroperasi. "Sebenarnya rute Transjakarta di Rasuna itu permintaan dari warga juga," kata Dedi kepada Republika.co.id, Senin (5/3).
Ia mengatakan apartemen Taman Rasuna mewakili apartemen lain di kawasan Rasuna bersurat ke Gubernur DKI meminta pengadaan rute Transjakarta di kawasan Rasuna. "Permintaan kami itu rupanya ditanggapi dengan baik oleh pemerintah," ujarnya.
Dedi mengaku rute baru Transjakarta itu akan sangat membantu mobilitas warga di apartemen Taman Rasuna yang jumlahnya mencapai sekitar 11 ribu orang. "Apalagi di sini juga banyak perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan," katanya.
Sebelumnya, PT Transjakarta telah melakukan dua kali uji coba pengoperasian armada di kawasan Rasuna. Uji coba pertama menggunakan bus berukuran kecil dan uji coba kedua menggunakan bus berukuran besar. Menurut Dedi, kedua uji coba itu berjalan dengan lancar.
"Kendalanya saat itu hanya ada beberapa pohon dan kabel yang menganggu di depan gedung KPK dan di jalan Halimun, tapi saat ini sedang kami bereskan," kata Dedi.
Saat ini, beberapa fasilitas penunjang seperti papan penanda pemberhentian bus pun sudah dipasang di kawasan Rasuna. Sementara untuk fasilitas lain seperti jalur khusus transjakarta baru akan dibuat bertahap sejalan dengan pengoperasian bus.
Transjakarta rute baru ini akan melewati sejumlah lokasi strategis di kawasan Rasuna. Bus akan melintas di kawasan Epicentrum Boulevard Barat dan Timur, Kuningan Madya dan Kuningan Mulia, Halimun, hingga ke jalan Kasablanka. Bus ini akan tersambung dengan Transjakarta koridor 6 rute Ragunan - Dukuh Atas 2.
Untuk saat ini, penumpang yang naik dari kawasan Rasuna akan dikenakan biaya Rp 3.500. Namun untuk sementara penumpang harus membayar kembali ketika berpindah ke halte yang lain. "Ke depannya, diusahakan penumpang tidak perlu membayar dua kali saat masuk ke halte," kata Dedi.