REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah menggalakan transportasi bersama (carpooling). Ujicoba saat ini dilakukan dengan menggandeng transportasi online Grab.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan carpooling sedang diujicoba keefektifannya. Jika terbukti berhasil, ia ingin menerapkan dengan menggunakan bus untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Semangatnya sama carpooling, minimal ASN yang datang dari timur tidak masuk kota tapi di pool," kata Oded ditemui di sela-sela kegiatan di Horel Horison, Kota Bandung, Kamis (14/3).
Menurutnya dengan adanya carpooling dengan bus ASN maka akan dapat mengurangi kendaraan pribadi yang masuk ke kota. Namun, rencana ini butuh kajian dan persiapan matang sehingga dikatakannya sebagai rencana jangka panjang.
Ia mengatakan pemerintah harus menyiapkan armada bus untuk puluhan ribu ASN yang tinggal di berbagai wilayah. Selain itu, harus ada ruang-ruang parkir bus yang menjadi tempat titik kumpul.
"Itu termasuk program kami nanti akan ada ruang-ruang parkir di titik masuk Kota Bandung. Tapi itu insya allah jangka panjang. Kita lihat potensi ruang-ruang," ujarnya.
Ia menyebutkan masih menunggu hasil ujicoba carpooling yang saat ini diterapkan Dishub bersama Grab. Namun ia menegaskan tidak ada monopoli carpooling dengan Grab.
Pihaknya, kata dia, membuka kerjasama dengan berbagai penyedia jasa transportasi yang ingin menerapkan carpooling di Kota Bandung. Ia mengatakan yang terpenting adalah semangat menuntaskan masalah kemacetan di Kota Bandung.
"Kalaupun sekarang baru Grab itu kan ujicoba kalau nanti mau dilanjutkan maka kita buka untuk semua pengelola transportasi," tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Didi Ruswandi sebelumnya mengatakan bus ASN memang menjadi salah satu program yang diminta pimpinan. Ia pun diminta mengkaji penerapan bus bagi ASN. Namun untuk saat ini penerapan carpooling dengan bus khusus ASN masih belum memungkinkan.
"Kalau dikaji dengan bus yang yang kita punya di luar transportasi umum, kita hanya punya delapan, itu tidak cukup mengakomodir semuanya," kata Didi.
Ia mengatakan tentu dengan armada yang ada tidak bisa memenuhi seluruh junlah ASN Kota Bandung. Sebab di lingkungan Pemkot Bandung tercatat ada sekitar 23 ribuan ASN.
Oleh karenanya ia memaksimalkan carpooling dengan transportasi umum yang telah ada. Tidak hanya denga Grab, pihaknya juga membuka kerjasama carpooling dengan angkutan kota (angkot) jika berminat.