Jumat 15 Mar 2019 18:34 WIB

Din: Serangan ke Masjid, Islamofobia tak Beralasan

Penembakan di masjid di Selandia baru merupakan kekerasan ekstrem.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Evakuasi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
Foto: Youtube
Evakuasi korban penembakan di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin meminta Pemerintah Selandia Baru agar melakukan investigasi serius insiden penembakan di dua masjid di Selandia Baru. Insiden penembakan terjadi pada Jumat (15/3) pukul 13.40 waktu setempat.

"Meminta kepada Pemerintah New Zealand untuk melakukan investigasi serius dan menyeret pelakunya ke jalur hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata Din Syamsuddin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/3).

Baca Juga

Menurutnya aksi teror tersebut adalah tindak violent extreemism atau kekerasan ekstrem dan bentuk Islamofobia yang tidak beralasan. Tindakan tersebut hanya dilakukan oleh orang yang tidak berperiketuhanan dan berperikemanusiaan.

"Kita semua mengutuk sekeras-kerasnya serangan yang disertai penembakan secara brutal terhadap umat Islam yang  sedang menunaikan ibadah Jum'at di sebuah masjid di Wellington," kata Din.

Din juga mengimbau kepada umat Islam di dunia untuk tidak melakukan aksi balasan. Khususnya umat Islam di Indonesia, kata Din, agar dapat menahan diri dan tidak terhasut melakukan reaksi negatif.

"Kami juga mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga para korban dan berdoa semoga para korban menjadi syuhada," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement