REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Front Pembela Islam (FPI) mengecam keras tindakan serangan bersenjata terjadi di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). FPI menyebut aksi penembakan tersebut merupakan tindakan terorisme yang telah direncanakan.
"Jelas sekali bahwa sang teroris telah merencanakan secara matang tindakan pembantaian terhadap jemaah yang sedang menunaikan ibadah di dalam masjid," ujar Juru Bicara FPI Munarman saat dikonfirmasi, Jumat (15/3).
Munarman meminta agar pemerintah Selandia Baru segera mengambil tindakan terhadap aksi teror pada saat shalat jumat. Menurutnya, para teroris harus segera di berantas agar tidak lagi berkeliaran.
"Terhadap pelaku, wajib dilakukan qishas. Sedangkan, negara Selandia Baru diserukan untuk segera mengambil tindakan dan tidak membiarkan dan memberikan peluang kepada para teroris tersebut berkeliaran di negaranya," jelasnya.