REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah menegaskan komitmennya membenahi pariwisata Toraja di hadapan Ketua Umum DPP Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani dan rombongan.
Nurdin Abdullah mengatakan Sulsel pernah berada di atas puncak untuk sektor pariwisata, khususnya wisata budaya di Toraja, meski seiring berjalan waktu, semuanya harus diperbaiki dan ditata kembali agar lebih baik.
Pada masa keemasan pariwisata Sulsel, jumlah turis mancanegara yang ke Toraja cukup besar. Namun karena tidak berbenah, sementara banyak destinasi wisata baru yang begitu luar biasa mempersiapkan dengan baik infrastruktur, hotel, restoran, hingga SDM-nya,"katanya pada acara Musyawarah Daerah (Musda) X Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesi (PHRI) hari ini.
"Saya kira itu persoalannya. Tentu mereka lebih berani untuk mendorong destinasi wisatanya dibarengi dengan konektifitas yang ada," lanjut dia.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu mengaku, tidak ada yang tidak ada di Sulsel ini. Khususnya di sektor pariwisata. Ada pantai, ada taman bunga, ada wisata alam, wisata budaya, dan lain-lain.
"Saya ingin sampaikan kepada kita semua, bahwa kurang apa kita di Sulsel ini. Mulai dari wisata pantai, wisata budaya, wisata alam, semua kita punya. Dan Toraja itu hanya satu di dunia. Makanya, saya tahun ini sepakat dengan Bupati, baik Toraja maupun Toraja Utara, kita siapkan anggarannya," ungkapnya.
Khusus untuk wisata yang ada di Toraja, Pemerintah Provinsi Sulsel akan segera membangun semua fasilitas. Seperti lampu di saat malam itu bersinar, pedestrian supaya turisnya merasa nyaman, dan sistem transportasinya ditata dengan baik.
"Dan mau lihat turis-turis itu nyaman kalau jalan di saat malam hari, Insya Allah tahun 2019 ini sudah selesai. Saya sekarang serahkan uang kepada kabupaten kota untuk menata pariwisatanya dengan baik, yang penting programnya jalan," sebutnya.