Jumat 22 Mar 2019 13:38 WIB

Anies: Pembangunan DKI tak Merata Hingga ke Kepulauan Seribu

Pembangunan infrastruktur pariwisata harus menjadi fokus pembahasan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolanda
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tiba di Pulau Pramuka untuk menghadiri Musrembang Kepulauan Seribu, Jumat (22/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tiba di Pulau Pramuka untuk menghadiri Musrembang Kepulauan Seribu, Jumat (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kepulauan Seribu 2019 di Pulau Pramuka, Jumat (22/3). Menurut dia, pembangunan DKI hanya fokus pada kota-kota besar tidak merata hingga Kabupaten Kepulauan Seribu.

"Ini sangat relevan dengan apa yang ada di Kepulauan Seribu karena seringkali DKI itu tumbuh pesat kotanya tumbuh, kabupatennya terseok-seok," ujar Anies dalam sambutannya di kantor Bupati Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, Jumat.

Baca Juga

Ia mengatakan, Kepulauan Seribu yang terpisah jarak dengan daratan kota Jakarta harus diperhatikan pembangunannya. Apalagi, daerah kepulauan itu kini menjadi destinasi pariwisata. 

Sehingga, lanjut Anies, pembangunan infrastruktur pariwisata harus menjadi fokus pembahasan. Anies mengatakan pembangunan infrastruktur mulai dari penghubung antara Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu hingga air bersih harus terpenuhi dengan baik.

"Air, konektivitas, kesehatan, penanganan limbah itu paling dasar termasuk puskemas keliling. Hal mendasar beres maka hal yang lainnya tumbuh," kata Anies.

Ia pun mengingatkan agar pembangunan yang berkualitas juga harus dirasakan di Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai bagian dari DKI Jakarta. Menurut dia, rencana pembangunan harus berkualitas agar semua masyarakat merasakan manfaat pertumbuhan pembangunan itu sendiri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement