Selasa 26 Mar 2019 09:57 WIB

Isu Perlambatan Ekonomi Jadi Katalis Pasar Indonesia

IHSG dibuka menguat 0,95 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
IHSG Melemah: Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
IHSG Melemah: Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang menilai tidak terbuktinya kolusi antara Presiden Trump dengan pihak Rusia dalam pilihan presiden beberapa waktu lalu menjadi katalis indeks Dow Jones Index Avarage (DJIA) menguat tipis. Meski terhadang dengan penurunan yield obligasi 10 tahun Amerika Serikatvyang mendekati level 2,4 persen, ada indikasi peluang besar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) jika level yield tersebut tertembus.

"Amerika akan terkendala kekhawatiran perlambatan ekonomi global, sebesar 0,06 persen serta naiknya emas 0,19 persen dan minyak 0,19 persen berpotensi menjadi katalis bagi market Indonesia Selasa ini," kata Edwin. 

Katalis lainnya, Edwin menambahkan, menguatnya Bursa Asia pagi sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpeluang rebound alias menguat dalam perdagangan Selasa ini. Menurut Edwin, investor dapat fokus melakukan pembelian saham hari ini untuk sektor konsumer, ritel, properti, konstruksi, batu bara dan industri dasar.

IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan Selasa (26/3). Mengutip RTI Business, indeks pada pukul 09.15 WIB naik 0,95 persen ke level 6.470. Setidaknya ada 208 saham naik, 53 saham bergerak turun dan 123 saham stagnan. Sedangkan volume perdagangan tercatat 1,464 miliar dengan nilai transaksi Rp 7,384 triliun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement