Selasa 26 Mar 2019 18:38 WIB

PLN Cari Pendanaan Rp 50 Triliun Tahun Ini

Pendanaan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan investasi perseroan pada 2019.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)
Foto: MOHAMAD HAMZAH/ANTARA FOTO
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana untuk membuka semua peluang untuk mencari pendanaan. Pendanaan ini diperlukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan investasi perseroan pada 2019.

Direktur Keuangan Perusahaan Listrik Negara Sarwono merinci pada 2019 ini PLN membutuhkan setidaknya Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun untuk investasi. Separuh dari kebutuhan tersebut rencananya akan dipenuhi melalui fund raising atau penggalangan dana.

Baca Juga

"Kami membuka semua peluang untuk mencari pendanaan. Tapi tidak semua, paling setengahnya saja. Ya, kira-kira Rp 50 triliun kita akan cari di luar," ujar Sarwono di Hotel JW Marriot, Selasa (26/3).

Peluang pendanaan tersebut kata Sarwono tak hanya terpaku pada Global Bond saja. Ia mengatakan Sarwono menyebut instrumen itu menjadi salah satu alternatif pendanaan. Pihaknya mengatakan tidak terpaku hanya kepada satu instrumen.

“Pilihan kami cukup banyak. Tidak terpaku kepada satu instrumen. Bisa global bond, pinjaman bisa, sukuk juga bisa,” jelasnya.

Sarwono merinci 50 persen dari kebutuhan belanja modal digunakan untuk investasi pembangkit. Sisanya atau sebesar 50 persen digunakan untuk pengembangan transmisi dan distribusi. Dia menjelaskan pendanaan dari opsi opsi yang dia jelaskan karena untuk mengcover kebutuhan investasi pengembangan transmisi dan pembangkit.

"Biasanya pendanaan dengan mata uang rupiah akan digunakan berinvestasi di proyek transmisi. Sementara itu, pendanaan dalam mata uang asing akan digunakan untuk pengembangan pembangkit," ujar Sarwono.

Dia mengungkapkan perseroan juga memiliki opsi pinjaman perbankan baik lokal maupun global. Menurutnya, standby loan yang dimiliki mencapai Rp 25 triliun.

Dalam waktu dekat, sambungnya, PLN belum berencana mengeksekusi penggalangan dana. Sebab perseroan mengklaim masih memiliki dana yang cukup untuk mendanai investasi.

“Sebagian memang kami pinjam tetapi mana timing yang paling bagus. Artinya, sesuai kebutuhan pendanaan jangka panjang atau jangka pendek,” tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement