REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro mengatakan dari sisi kependudukan, kemiskinan di NTT masih di atas angka rata-rata nasional. Dia mengemukakan hal itu saat berbicara pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi (Musrenbangprov) NTT dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi NTT Tahun 2020.
"Secara spasial, angka kemiskinan seluruh kabupaten di NTT masih di atas rata-rata angka nasional, kecuali Kota Kupang yang lebih rendah dibandingkan nasional," kata Bambang di Kupang, Jumat (30/3) malam.
Menurut dia, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di NTT lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional dan menurun dalam lima tahun terakhir. Secara spasial, hanya TPT di Kota Kupang yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasional.
Pada periode 2014-2017, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTT juga masih tertinggal dan menempati urutan terendah ketiga di Indonesia. Meskipun laju peningkatan IPM di NTT meningkat, namun peningkatannya lebih lambat dibandingkan nasional. Pada tingkat kabupaten/kota, hanya IPM di Kota Kupang yang lebih tinggi dari nasional.
Untuk gini rasio, NTT berada di bawah angka nasional dan cenderung menurun. Berdasarkan PDRB per kapita, terdapat kesenjangan wilayah yang cukup jauh antara Kota Kupang, Kabupaten Sumba Barat Daya, dan kabupaten/kota lainnya.