Ahad 31 Mar 2019 23:47 WIB

GP Ansor Sulteng Kerahkan 10 Ribu Anggota Jaga TPS

GP Ansor Sulteng akan mencegah upaya provokasi golput.

Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama mengikuti Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama mengikuti Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan mengerahkan sebanyak 10 ribu anggota untuk menjaga dan mengamankan seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di Provinsi Sulawesi Tengah pada saat pemilu serentak Pileg dan Pilpres 17 April 2019. 

"Ini kami lakukan untuk mewujudkan pemilu aman, damai dan demokratis yang bertujuan memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih datang ke TPS menyalurkan aspirasi politik," kata Ketua GP Ansor Sulteng Alamsyah Palenga, Ahad (31/3).

Baca Juga

Dia mengatakan mulai dari anggota GP Ansor di tingkat daerah hingga ranting desa akan turun menjaga setiap TPS demi menjaga kelancaran pelaksanaan pemilu.

Selain merupakan instruksi dari pimpinan pusat GP Ansor, menurutnya, partisipasi GP Ansor untuk menjaga seluruh TPS di Sulteng pada pesta demokrasi nanti cukup penting sebab gerakan-gerakan untuk memobilisasi pemilih agar golput pada pemilu nanti diyakini ada.

"Diduga kuat ada gerakan, oknum atau kelompok yang berusaha untuk memobilisasi pemilih agar golput. Kami punya bukti-buktinya jika di Sulteng gerakan itu ada. Makanya kami kerahkan 10 ribu anggota GP Ansor Sulteng untuk mencegah tindakan tersebut," kata dia.  

Lebih jauh dia menyebut sejumlah daerah di Sulteng diduga kuat akan disusupi gerakan-gerakan tersebut untuk mempengaruhi, mendoktrinasi, dan memobilisasi para pemilih di daerah itu agar golput. 

"Saya sebut saja daerahnya itu Kota Palu, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) dan Tolitoli. GP Ansor Sulteng akan melawan gerakan-gerakan yang ingin membuat para pemilih golput dan melaporkan mereka kepada pihak berwajib," ucapnya.  

Dia menjelaskan oknum-oknum tersebut berusaha memanfaatkan permasalahan sosial yang tengah terjadi di daerah tersebut untuk mempengaruhi para pemilih sehingga tidak menggunakan hak suaranya. 

Namun dia tidak menjelaskan secara rinci metode sasaran utama dari gerakan-gerakan itu di tiga daerah tersebut.

Gerakan Pemuda (GP) Ansor Wilayah Sulawesi Tengah akan menggandeng organisasi kemasyarakatan (ormas) lintas agama untuk menyukseskan gerakan "Rabu Putih" di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) pemilu serentak, 17 April 2019, di provinsi ini.

"Kami menggandeng PC (Pimpinan Cabang) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palu, Persatuan Mahasiswa Katolik Indonesia Palu, Pemuda Katolik Sulawesi Tengah, Kerukunan Mahasiswa Hindu Indonesia Palu, dan Gerakan Mahasiswa Buddha Indonesia Palu," kata Wakil Ketua GP Ansor Sulteng Muhammad Kaharu yang dihubungi di sela rapat koordinasi wilayah GP Ansor Sulteng di Hotel Gajahmada Kota Palu, Jumat (29/3) petang.

Menurut dia, ormas dari berbagai agama penting untuk terlibat dan menyukseskan gerakan tersebut guna memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih di Sulteng untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya pada pemilu secara bebas dan aman, tanpa rasa takut atau terintimidasi oleh kelompok mana pun.

"Melalui gerakan ini kami bersama teman-teman ormas lintas agama akan memobilisasi dan mendoktrin masyarakat agar tidak golput dan menggunakan hak pilihnya. Mengingat saat ini diduga kuat ada gerakan atau kelompok yang ingin angka golput di kalangan pemilih di Sulteng meningkat," ucapnya.

Selain dengan cara mobilisasi dan doktrinasi, GP Ansor Sulteng dan ormas lintas agama akan mengampanyekan gerakan antigolput di rumah-rumah ibadah melalui para tokoh-tokoh agama.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement